Bank QNB Indonesia merugi, ini alasan manajemen



JAKARTA. Kinerja PT Bank QNB Indonesia Tbk sedikit melemah pada tahun 2016. Manajemen beralasan penurunan ini karena turunnya harga komoditas dan belum membaiknya kondisi ekonomi pada tahun 2016.

Dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, disebutkan bahwa manajemen memperkirakan pada kuartal 4 2016 dengan kondisi ekonomi yang belum menunjukkan perbaikan hal ini juga berpengaruh ke kinerja bank berkode BKSW ini.

Sampai kuartal 3 2016 tercatat kredit Bank QNB Indonesia turun 7,15% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 18,6 triliun. Selain itu pada periode yang sama bank juga mencatatkan kerugian sebesar Rp 235,4 miliar.


Direktur Bank QNB Indonesia Windiartono Tabingin dalam keterbukaan informasi menjelaskan penurunan kredit ini disebabkan karena turunya harga komoditas seperti batubara dan harga minyak dunia. “Kami masih mengamati dan mempertimbangkan untuk memilih industri yang akan diberikan kredit,” tulis Windiartono dalam keterbukaan informasi, Selasa (20/12).

Untuk dana pihak ketiga (DPK), sampai kuartal 3 2016, Bank QNB masih mencatatkan pertumbuhan sebesar 8,7% yoy menjadi Rp 20,89 triliun. Secara umum, manajemen mengatakan bahwa rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) masih dikisaran 89% dan akan dijaga sampai akhir tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto