Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Rilis Kinerja Semester I, Cek Rekomendasi Analis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) telah membukukan laba bersih konsolidasian Rp 29,7 triliun pada semester I-2024. Capaian tersebut meningkat 0,95% secara tahunan (YoY).

Pasca pemaparan kinerja tersebut, pergerakan saham BBRI melanjutkan tren koreksi yang sudah terjadi beberapa hari terakhir. Hingga penutupan perdagangan bursa (25/7), BBRI turun sekitar 1,67% dari hari sebelumnya menjadi Rp 4.700 per saham.

Bahkan, perdagangan sesi pertama hari Kamis (25/7), BBRI sempat mengalami koreksi terdalam hingga 2,51%. Di mana, harga sahamnya berada di level Rp 4.660 per saham.


Baca Juga: Saham-Saham Big Cap Pelat Merah Ini Banyak Dijual Asing Ketika IHSG Melemah Kemarin

Investment Analyst Lead Stockbit Rahmanto Tyas Raharja menilai kinerja BBRI pada periode kuartal II-2024 memang kurang memuaskan. Alhasil, laba bersih sepanjang enam bulan pertama 2024 di bawah ekspektasi setara 48% dari estimasi konsensus full year 2024.

 
BBRI Chart by TradingView

Ia bilang performa yang kurang memuaskan tersebut didorong oleh NIM yang turun akibat pembengkakan Cost of Fund, credit cost dan kualitas aset menunjukan tanda-tanda perbaikan, serta dorongan pertumbuhan kredit beralih ke segmen korporasi.

“Kami berhati-hati atas outlook NIM ke depannya akibat guidance dari manajemen mengenai potensi adanya one–off adjustment yang dapat berimbas pada NIM selama semester 2-2024,” ujarnya.

Sementara itu, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengungkapkan bahwa sejauh ini kinerja yang dicatatkan oleh BRI sudah sesuai dengan ekspektasi pasar. Ditambah, ia melihat kenaikan kredit macet yang dialami pun belum dalam situasi yang parah.

Baca Juga: Saham BBRI Turun Dua Hari Berturut-Turut Jelang Rilis Kinerja Semester I-2024

Menurutnya, perlambatan kinerja yang dialami oleh BRI masih dapat ditoleransi. Terlebih, ia melihat bank yang dekat dengan wong cilik ini sudah melakukan mitigasi risiko yang cukup baik dengan pencadangan yang mumpuni.

Editor: Noverius Laoli