KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) terus memperkuat sinergi dengan induknya, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), untuk meningkatkan basis nasabah. Bank Digital ini memiliki fokus menyasar segmen ekonomi gig atau para pekerja informal. Yang terbaru, Bank Raya telah meluncurkan fitur Raya Digital Saving di SuperApp BRImo milik induknya itu. Lewat sinergi itu, pembukaan tabungan Bank Raya sudah bisa dilakukan melalui aplikasi tersebut dengan mudah. Kaspar Situmorang, Direktur Utama Bank Raya mengatakan, sinergi dengan BRI akan terus dilakukan ke depan disesuaikan dengan kebutuhan nasabah yang akan dilayani perseroan secara digital. Lewat kerjasama itu, Bank Raya akan lebih mudah menyasar para pekerja informal sehingga jumlah nasabah perseroan akan semakin meningkat.
Hingga akhir tahun, Bank Raya menargetkan bisa mencatat jumlah rekening hingga 1 juta. Per Juni 2022, total jumlah rekening Bank Raya baru mencapai sekitar 713.000.
Baca Juga: Begini Cara Bank Digital Memperluas Jangkauan Pasar "Total dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun mencapai sekitar Rp 10 triliun per kuartal I 2022 dengan rasio CASA 45,2%," kata Kaspar saat peluncuran fitur Saya Digital Saving di BRImo, Rabu (29/6). Meskipun baru resmi diluncurkan, namun fitur Raya Digital Saving sebetulnya sudah dihadirkan pada superapp BRImo sejak 31 Mei 2022. Hingga resmi diluncurkan, sudah ada 1.008 nomor rekening Bank Raya yang dibuka lewat aplikasi tersebut. Sebagai bank digital bagian dari konglomerasi keuangan, kata Kaspar, Bank Raya memiliki keunggulan dibanding bank-bank digital lain. Perseroan bisa lebih cepat mengeksekusi potensi dari ekosistem matang yang sudah dimiliki oleh induknya. Peluncuran fitur tersebut, merupakan sinergi kedua yang sudah dilakukan Bank Raya dan BRI. Sementara sinergi pertama sudah dilakukan untuk mengoptimalkan ekosistem BRI melalui peran Agen BRILink dengan meluncurkan produk Pinang Paylater atau produk Dana Talangan Agen BRILink. Pinang Paylater merupakan fasilitas pembiayaan dengan tenor pendek, yakni 5 hari, 14 hari dan 30 hari dengan maksimal plafon sebesar Rp 25 juta. Kaspar mengatakan, pihaknya menargetkan agen BRILink yang dikolaborasikan dengan Pinang Paylater bisa mencapai 50.000 sampai akhir tahun. Saat ini, sekitar 70% ekosistem yang dikelola Bank Raya masih merupakan ekosistem BRI. Sehingga sekcara tema, ekosistem perseroan saat ini adalah ekosistem induknya. Namun, ke depan, bank digital ini tetap juga akan menjajal ekosistem di luar grupnya. Kaspar bilang, ada beberapa kerjasama yang sedang dijajaki perseroan untuk memperluas ekosistem yang bisa digarap yang masih dalam tahap confidential. Ia berharap kolaborasi itu bisa mencapai kesepakatan dalam 12 minggu ke depan. "Kolaborasinya pasti keren. Tapi apapun ekosistem yang akan kami garap, fokus Bank Raya tetap ke gig economy atau pekerja informal baik itu pekerjanya maupun majikannya," imbuhnya. Survei Badan Pusat Statististik (BPS) mencatat jumlah pelaku gig economy hingga tahun 2020 mencapai 46,4 juta. Kaspar bilang, sampai 2025, jumlahnya diperkirakan akan mencapai 74 juta sehingga potensi pasar Bank Raya masih sangat besar.
Baca Juga: Akselerasi Pertumbuhan, Bank Digital Manfaatkan Ekosistem Investornya Untuk melayani pasar tersebut, Bank Raya akan terus melakukan pengembangan layanan untuk semakin memudahkan nasabah bertransaksi dan mendorong mereka untuk bisa tumbuh sehingga ke depan bisa mengakses produk keuangan lanjutan dari BRI.
Setelah dua sinergi yang sudah dilakukan, Bank Raya juga akan kembali melakukan kolaborasi dengan induknya. Pada bulan Agustus mendatang, bank ini akan meluncurkan fitur baru yang memungkinkan nasabahnya bisa melakukan tarik tunai di seluruh ATM BRI. Untuk menyasar gig economy, Bank Raya akan terus melanjutkan akselerasi pemberian kredit pendek bersifat harian sampai 7 hari dan menghimpun dana jangka pendek yang bersifat bulanan. Strategi bisnis tersebut diputuskan setelah melakukan berbagai riset panjang dan belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi