KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) secara resmi meluncurkan fitur Saku Bisnis pada layanan simpanan digital. Inovasi fitur ini akan melengkapi fitur Saku Raya yang ada saat ini hadir untuk membantu para nasabah personal dalam mengelola keuangan dan bertransaksi harian. Saku Bisnis ini menyasar pada para pelaku usaha yang sedang merintis bisnisnya untuk mengelola keuangannya dengan lebih baik. Pengembangan fitur akan dilakukan secara bertahap dalam beberapa fase. Pada fase ini, Saku Bisnis dilengkapi dengan menu pembuatan saku bisnis dan menu mass transfer yang memungkinkan nasabah untuk melakukan transfer sekaligus ke sepuluh rekening tujuan secara real-time, sehingga mempermudah pelaku usaha untuk melakukan transaksi payroll atau pembayaran kepada supplier, melakukan pemisahan bujet usaha dengan membuat hingga lima saku bisnis berbeda serta melakukan pengecekan mutasi rekening sehingga dapat memantau operasional keuangan bisnis mereka dengan baik.
Baca Juga: Dibayangi Kenaikan NPL, Bank Digital Harus Melakukan Diversifikasi Portofolio Direktur Utama Bank Raya Ida Bagus Ketut Subagia mengatakan dengan pengelolaan keuangan yang efektif dan efisien secara digital, dapat menopang fundamental bisnis para pelaku usaha secara keseluruhan sehingga usahanya dapat berkembang lebih pesat. "Saku Bisnis dapat menjadi partner bertumbuh bagi para pelaku usaha, karena transaksi operasional bisnis dapat dilakukan secara terintegrasi dalam aplikasi Bank Raya, bersama dengan rekening personal mereka,” Ujar Bagus dalam keterangan resminya, Rabu (8/11). Bagus mengatakan dengan layanan bank digital yang menyediakan pencatatan keuangan dan transaksi operasional usaha yang mudah digunakan, maka akan semakin banyak pula pelaku usaha yang go-digital yang mengoptimalkan teknologi untuk memudahkan operasional bisnis harian mereka. “Ke depan, inovasi produk digital saving, digital lending dan layanan keuangan lainnya akan semakin lengkap guna mendukung langkah kami menjadi bank digital pilihan bagi masyarakat,” ungkap Bagus. Selain peluncurkan fitur Saku Bisnis, Bank Raya juga mengumumkan perubahan logo barunya untuk memperkuat komitmen bank dalam menghadirkan produk dan layanan bank digital. Bagus mengatakan perubahan logo Bank Raya ini diharapkan dapat semakin memperkokoh positioning Bank Raya sebagai bank digital yang dapat menjangkau masyarakat lebih luas melalui penguatan sinergi di dalam ekosistem BRI Group dengan produk perbankan digital yang komprehensif (cross segment digital product). Langkah ini juga sejalan dengan komitmen Bank Raya untuk memperkuat fundamental bisnis digital untuk tumbuh berkelanjutan, yang berfokus pada sejumlah area strategis. Pertama, memperkuat produk dan layanan perbankan digital. Kedua, scale up bisnis dengan cara partnership dan akuisisi end user melalui ekosistem BRI Group maupun ekosistem digital lainnya.
Baca Juga: Saham Bank Digital Masih Belum Menarik Kendati Kinerja Membaik Kehadiran logo baru Bank Raya sebagai bank digital yang menghadirkan produk dan layanan yang aman dan terpercaya dilakukan dengan penambahan kata “bank”, serta penambahan logogram BRI Group sebagai bentuk penguatan sinergi di dalam ekosistem BRI Group dengan dukungan akses dan jaringan terluas di Indonesia. Dia menyebut sejak bertransformasi menjadi bank digital, pertumbuhan bisnis digital Bank Raya telah berada di jalur yang tepat dalam mewujudkan misinya sebagai digital attacker BRI Group. Hal ini terlihat dari kinerja bisnis digital mengalami peningkatan hingga September 2023. Dari sisi digital lending, terdapat kenaikan pinjaman sebesar 45,3% (yoy) sehingga pinjaman digital Bank Raya tercatat sebesar Rp943,5 miliar. Pertumbuhan ini tidak lepas dari hasil scale up bisnis melalui ekosistem digital. Sejalan dengan pertumbuhan digital lending, kinerja digital saving juga tercatat tumbuh sebesar 77,5% (yoy) menjadi Rp775,4 miliar hingga September 2023. Pertumbuhan juga terlihat pada jumlah user yang menjadi 770.000 CIF. Hingga September 2023, jumlah transaksi pada aplikasi Bank Raya melesat hingga 287,8%.
Dalam strategi akuisisinya, Bank Raya menerapkan strategi hybrid, yaitu tidak hanya berfokus pada pengembangan secara digital, tetapi juga melalui optimalisasi Community Branch yang dimiliki. Bahkan dapat dikatakan bahwa jaringan Online to Offline (O2O) Bank Raya tersebar di seluruh indonesia, tidak hanya melalui jaringan kerja Bank Raya, tetapi juga jaringan unit kerja dan ATM Bank BRI, jaringan Agen BRILink, dan jaringan Indomaret. Penguatan internal digital capability seperti investasi di teknologi informasi dan big data analytics juga menjadi prioritas Bank Raya sebagai bank digital untuk mendukung pertumbuhan bisnis secara jangka panjang. Untuk mendukung pertumbuhan yang sustainable, penerapan manajemen risiko dengan meningkatkan kualitas credit scoring juga ditempuh agar siap berkolaborasi dengan pelaku usaha dan komunitas. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi