Bank Raya Paparkan Strategi untuk Perkuat Inovasi Bisnis Digital Mikro & Kecil



KONTAN.CO.ID - Jakarta PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) memaparkan kinerja keuangan Kuartal II/2024 dan rencana pengembangan bisnis dan inovasi perusahaan ke depan pada Public Expose Live 2024 yang diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia, dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia yang didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan secara online. Pada kesempatan tersebut, hadir memberikan paparan Ida Bagus Ketut Subagia selaku Direktur Utama, Kicky Andrie Davetra selaku Direktur Bisnis, Rustarti Suri Pertiwi selaku Direktur Keuangan, Danar Widyantoro selaku Direktur Manajemen Risiko, Kepatuhan dan Sumber Daya Manusia serta Lukman Hakim selaku Direktur Digital dan Operasional.

Sepanjang Kuartal II/2024, Bank Raya telah menunjukkan kinerja yang cemerlang dan semakin optimis untuk pencapaian target hingga akhir tahun 2024, karena fundamental yang semakin kuat, salah satunya dicerminkan oleh pertumbuhan laba yang konsisten dan performa kinerja bisnis digital yang semakin menguat. PT Bank Raya Indonesia Tbk (Bank Raya; Kode Emiten: AGRO) berhasil mencatatkan pertumbuhan positif untuk Total Kredit pada Kuartal II/2024 mencapai Rp6,8 Triliun atau tumbuh sebesar 12,1% (yoy). Pertumbuhan tersebut turut menopang pertumbuhan Total Aset Bank Raya di Kuartal II/2024 menjadi sebesar Rp13,1 Triliun atau tumbuh 9,0% (yoy).

Komitmen Bank Raya untuk terus memperkuat bisnis digital juga ditunjukkan dengan disbursement  kredit digital selama Kuartal II/2024 yang mencapai Rp8,1 triliun atau tumbuh 60,3% (yoy), sehingga mendorong pertumbuhan signifikan outstanding kredit digital Bank Raya mencapai Rp1,5 Trilliun atau tumbuh sebesar 81,5% (yoy). Di Kuartal II/2024, Bank Raya berhasil memperbaiki Rasio NPL gross menjadi 4,14% dan NPL Net sebesar 1,80% dari sebelumnya pada Kuartal II/2023 Rasio NPL Gross tercatat sebesar 4,35% dan NPL Nett sebesar 1,75 %.


Seiring dengan pertumbuhan kredit, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp8,7 Triliun atau tumbuh 5,7% (yoy). Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga terus digenjot terutama dari pertumbuhan Digital Saving yang tumbuh sebesar 22,3% (yoy) menjadi Rp891,6 Miliar dan volume transaksi yang tumbuh sebesar 12,5% (yoy) menjadi Rp1,6 Triliun.

Berkat kinerja  yang membaik, Bank Raya berhasil membukukan laba bersih di Kuartal II/2O24 sebesar Rp20 Miliar dengan kenaikan 115,9% secara (yoy). Pencapaian kinerja Bank Raya yang terus bertumbuh tercermin dari rasio profitabilitas dan efisiensi Bank Raya yang juga terus menunjukkan perbaikan. Hal ini tercermin dari perbaikan rasio NIM pada Kuartal II/2024 menjadi 4,31% dari sebelumnya 3,53%, serta Cost to Income Ratio (CIR)  pada Kuartal II/2024 yang membaik menjadi 52,44% dari sebelumnya 82,95%.

Performa kinerja keuangan yang semakin solid ini juga diperkuat dengan inovasi bisnis digital yang semakin lengkap. Sepanjang Semester I/2024, Bank Raya telah meluncurkan berbagai produk yang menyasar pada segmen mikro dan kecil serta  komunitas seperti QRIS Merchant untuk para pelaku usaha, dan Saku Bersama untuk mengakomodir kebutuhan transaksi keuangan komunitas. Raya Apps juga semakin lengkap dengan hadirnya fitur Quick Access untuk transaksi QRIS. Fitur Quick Access dengan shortcut menu pada halaman login, bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan nasabah dalam pembayaran menggunakan QRIS di aplikasi Bank Raya yang tersedia pada halaman login.

Tidak hanya itu, Bank Raya juga terus mendorong perluasan champion product Bank Raya, Pinang Dana Talangan, untuk menjangkau market yang lebih luas tidak hanya melayani pinjaman jangka pendek untuk mendukung produktivitas agen BRILink, tapi juga memperluas kolaborasi dengan ekosistem BRI Group seperti kolaborasi dengan Pegadaian untuk akses dana talangan bagi para agen gadai seluruh Indonesia.

Untuk mendukung perluasan jangkauan produk digital, Bank Raya terus mengoptimalkan potensi sinergi dengan ekosistem BRI dimulai dari pemanfaatan channel BRI seperti Tarik dan Setor Tunai di ATM BRI dan Agen BRILink, perluasan cakupan layanan diantaranya melalui kerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan, Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo).

Disamping itu untuk menjangkau lebih banyak segmen UMKM, Bank Raya juga memperluas kolaborasi dengan ekosistem digital lainnya seperti misalnya fintech, komunitas pelaku usaha dan juga paguyuban kuliner melalui cluster unggulan Bank Raya.

Direktur Utama Bank Raya, Ida Bagus Ketut Subagia mengatakan, “Dengan adanya permintaan pasar yang tinggi terhadap produk perbankan digital, Bank Raya melihat kesempatan untuk berinovasi dengan semakin luas. Maka kolaborasi menjadi pendongkrak untuk pertumbuhan bisnis kami, agar semakin banyak masyarakat yang dapat memanfaatkan produk digital Bank Raya. sehingga ke depan, kami akan terus memperluas dan memperdalam kolaborasi dengan sejumlah ekosistem dan komunitas.

Dalam Public Expose Live 2024 ini, Direksi Perseroan menekankan komitmen Perseroan untuk meneruskan 4 strategi utama pengembangan bisnis digital yaitu, (1) Kekuatan Bank Raya sebagai bank digital dengan jaringan  Online to Offline (O2O) terluas di seluruh Indonesia, (2) Inovasi berkelanjutan dan produk digital Bank Raya komprehensif (cross segment digital product) yang memungkinkan Bank Raya untuk scale up bisnis dengan cara partnership dan akuisisi end user melalui ekosistem BRI maupun ekosistem digital  lainnya, (3) Sinergi BRI Group  sebagai Digital Attacker untuk melayani pasar UMKM, (4) Komitmen untuk perbaikan business enabler secara berkesinambungan dalam teknologi, sumber daya manusia, dan manajemen risiko untuk mendukung pertumbuhan bisnis yang solid dan mendorong kepuasan pelanggan.

Bagus menambahkan “Bank Raya juga akan terus mendorong keunggulan Online to Offline (O2O) untuk semakin mempermudah akses nasabah melalui Community Branch kami yang tersebar di berbagai daerah yang akan dioptimalkan untuk eksplorasi potensi dalam pemberdayaan komunitas-komunitas guna mendorong pertumbuhan transaksi di Bank Raya.”

Semakin Optimis dengan Pertumbuhan Kredit Digital yang Positif

Salah satu growth driver pertumbuhan bisnis digital Bank Raya adalah ekspansi Pinang Dana Talangan, salah satu produk pinjaman digital Bank Raya yang ditujukan untuk mendukung produktivitas Agen BRILink, yang pada Kuartal  II/2024 tercatat telah disalurkan sebanyak Rp 7,2 triliun atau tumbuh 58,9 % (yoy) kepada kurang lebih 33 ribu agen BRILink dan Agen Pegadaian. Untuk posisi Kuartal II/2024 tercatat outstanding Pinang Dana Talangan mencapai Rp 491 Miliar atau tumbuh signifikan sebesar 177,4% (yoy). Selain itu, pertumbuhan juga tercatat  pada Pinang Flexi, yang merupakan pinjaman multiguna untuk karyawan tetap  sebesar 74,8% (yoy) atau outstanding tercatat mencapai Rp385 Miliar. Adapun outstanding ragam produk kredit digital Bank Raya lainnya, seperti Pinang Maxima, Pinang Performa dan Pinang Connect yang ditujukan untuk mendukung kegiatan usaha nasabah Bank Raya tercatat mencapai Rp 564 Miliar atau tumbuh 37.5 % (yoy). Hal ini menunjukkan bahwa Bank Raya secara aktif menyalurkan kredit kepada masyarakat untuk mendukung kebutuhan finansial dan pertumbuhan usaha mereka. Pertumbuhan tersebut juga diimbangi dengan kualitas aset yang terjaga.

Pertumbuhan kredit digital diikuti dengan pertumbuhan simpanan digital. Pada Kuartal II/2024, pertumbuhan Giro tumbuh sebesar 55,4% (yoy) menjadi Rp772 Miliar, Tabungan tumbuh 5,1% (yoy) atau menjadi Rp1,5 Triliun dan Deposito tumbuh 1,9% (yoy) menjadi Rp6,3 Triliun. Pertumbuhan dana murah terus digenjot terutama dari pertumbuhan Digital Saving yang tumbuh sebesar 22,3% (yoy). Pertumbuhan digital saving menunjukkan bahwa produk digital saving Bank Raya yang didukung dengan fitur yang mudah telah mampu menjawab kebutuhan para nasabah dalam bertransaksi perbankan digital sehari-hari. Pertumbuhan dana murah tersebut mendorong peningkatan rasio CASA Bank Raya pada Kuartal II/2024 menjadi 26,8% dari sebelumnya pada 24,0% di Kuartal II/2023.

Dengan pertumbuhan tersebut semakin memperkokoh kondisi likuiditas Bank Raya, hal ini tercermin dari Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Raya tercatat pada Kuartal II/2024 sebesar 78,25% dari sebelumnya sebesar 73,77% pada Kuartal II/2023. Dari sisi permodalan, Perseroan masih memiliki modal yang kuat terlihat dari rasio Total CAR pada Kuartal II/2024 sebesar 40,84%, yang mayoritas merupakan modal Tier 1 yang akan mendukung ekspansi pertumbuhan bisnis Perseroan kedepan.

“Kami akan terus melanjutkan inovasi-inovasi tersebut dan terus berkomitmen memberikan pengalaman perbankan digital yang lebih baik bagi nasabah. Kami berharap, Bank Raya dapat terus memberikan dampak positif terhadap peningkatan inklusi keuangan di Indonesia, memudahkan transaksi harian nasabah, dan membantu lebih banyak pelaku usaha untuk terus maju dan produktif.” Tutup Bagus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ridwal Prima Gozal