JAKARTA. Bank Riau dan Kepulauan Riau tidak lama lagi membuka kantor cabang di Jakarta. Ini merupakan salah satu bentuk ekspansi perusahan.

"Walaupun baru bergabung di Bank Riau Kepri akan banyak hal yang harus dipercepat, terutama dalam pengembangannya," kata Direktur Bank Riau Kepri Irvandi Gustari pada dialog sinergi pemerintah bersama masyarakat Riau di Jakarta, Sabtu (14/5), seperti dikutip dari Antara.

Irvandi mengatakan, Bank Riau Kepri sebagai bank pembangunan daerah (BPD) memiliki misi menumbuhkembangkan kegiatan masyarakat dengan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Namun, misi tersebut belum berjalan baik karena berbagai faktor. Salah satunya kinerja karyawan yang belum optimal sehingga membutuhkan perbaikan sistem kerja.

Dia mengatakan, ketika baru memimpin perusahaan ini, dominasi DPK Bank Kepri berasal dari dana pemerintah daerah. "Tapi, kini akan digencarkan memperkuat porsi dana umum (masyarakat)," katanya. 

Bank Riau Kepri saat ini memiliki 144 jaringan kantor di Riau, 50 di antaranya berada di Kepri dan sisanya di Riau.

"Yang unik di Kepri, bank ini berada di pulau-pulau terdepan bahkan di pulau-pulau yang berbatasan langsung dengan negara luar," kata Irvandi.

Kepala UPT Anjungan Riau di Taman Mini Indonesia Indah Zulfikar mengatakan, sampai saat ini arus pendatang di Jakarta dari Riau sangat tinggi, dan kebanyakan mereka datang untuk berbelanja.

Menurut dia, hal itu sebenarnya menjadi peluang bagi Bank Riau Kepri untuk membuka jaringan di Jakarta, selain juga banyak mahasiswa asal Riau yang kuliah di berbagai universitas di Jakarta.   Sekadar informasi, Bank Riau Kepri dalam laporan keuangan kuartal I yang berakhir 31 Maret 2016 mencatat,  Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 15 triliun. Jumlah simpanan dana masyarakat ini turun 23% dari posisi akhir Maret 2015 yang sebesar 19,48 triliun. 

Di sisi lain, peningkatan penyaluran kredit naik tipis yaitu menjadi Rp 13,66 triliun dari sebelumnya Rp 12,38 triliun. 

Pada akhir kuartal pertama 2016, Bank Kepri mencatat laba Rp 76,32 miliar, turun 24% dari posisi sebelumnya Rp 101,22 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia