PEKANBARU. PT Bank Pembangunan Daerah Riau-Kepri telah memiliki teknologi yang mendukung untuk kerja sama dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat. "Sejalan dengan komitmen dalam penyaluran kredit produktif, Bank Riau-Kepri melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Kementrian Koperasi dan UKM di gedung Kementerian Koperasi dan UKM Jakarta, Selasa (10/5)," kata Direktur Utama BPD Riau-Kepri (BRK) Irvandi Gustari, Jumat (13/5). Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Deputi Pembiayaan Kemenkop dan UKM Braman Setyo dan Direktur Kredit dan Syariah Bank Riau-Kepri Afrial Abdullah.
Gustari mengatakan, BPD Riau-Kepri menjadi salah satu di antara 35 bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) yang telah direkomendasikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menjadi penyalur KUR. "Untuk menjadi penyalur KUR tersebut ada berbagai tahapan yang harus dipenuhi oleh Bank Riau-Kepri," tuturnya. Tahapan itu, kata dia, harus mendapat rekomendasi OJK, membangun SIKP dengan Kemenkeu, membangun sistem informasi dengan perusahaan penjamin, dan perjanjian kerja sama pembiayaan dengan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), dalam hal ini Kementerian Koperasi dan UKM. Deputi Pembiayaan Kemenkop dan UKM Braman Setyo sebelumnya mengatakan, dari 35 bank dan LKBB tersebut, sebanyak 15 bank telah membangun
online system dengan SIKP dan mendapat rekomendasi dari Kementerian Keuangan untuk menjadi bank penyalur KUR. Sisanya, kata dia, sebanyak 20 bank dan LKBB sedang dalam proses membangun
online system dengan SIKP yang terdapat di Kementerian Keuangan. "Dengan penandatanganan kerja sama ini, penyaluran KUR melalui bank bertambah menjadi 15 bank, yaitu Bank BRI, Bank BNI, Bank Mandiri, Bank Bukopin, Bank BTPN, Bank OCB NISP, May Bank, Bank Artha Graha, Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali, BPD Yogyakarta, BPD Sulawesi Selatan, BPD Jawa Tengah, BPD Sumatera Utara, Bank Riau Kepri, dan BPD Sumatera Barat," paparnya. Braman menambahkan, penandatanganan perjanjian kerja sama ini sebagai titik awal bagi bank untuk menyalurkan KUR, sehingga dengan bertambah bank penyalur diharapkan akan mempercepat realisasi penyaluran KUR tahun ini. Realisasi penyaluran KUR tahun 2016 sampai dengan 7 Mei 2016 sudah mencapai Rp 39,12 triliun yang disalurkan kepada 1.640.525 debitur.
Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Agus Muharram menyebutkan bahwa sejak digulirkan pertama pada 2007, KUR sudah berkembang secara pesat. Ia menyatakan, dari sisi anggaran, jika pada 2007 hanya tersedia Rp 27 triliun, kini sudah tersedia Rp 100 triliun hingga Rp 120 triliun. "Tingkat suku bunga juga terus bergeser hingga masuk ke
single digit, yaitu 9%n. Bahkan, rencananya tahun depan akan turun lagi menjadi 7%," kata Agus. Direktur Kredit dan Syariah Bank Riau-Kepri Afrial mengklaim, perjanjian kerja sama ini tentunya semakin mewujudkan visi dan misi Bank Riau-Kepri, yakni sebagai perbankan yang mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan membina serta mengembangkan usaha kecil dan menengah. Sebab, KUR yang akan disalurkan oleh Bank Riau-Kepri yakni KUR Mikro dan KUR Ritel. (Fazar Muhardi) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dupla Kartini