JAKARTA. Ekonomi domestik yang belum pulih benar membuat hampir semua bank mengalami perlambatan bisnis. Henky Suryaputra, Direktur Keuangan PT Bank Sahabat Sampoerna menyampaikan, pihaknya hanya membidik pertumbuhan kredit sesuai arahan Bank Indonesia (BI) karena permintaan kredit tak besar di tengah perlambatan ekonomi. “Diharapkan kredit akan tumbuh sekitar 8%-9% di tahun ini,” katanya, Kamis (13/10). Dengan asumsi pertumbuhan kredit itu maka kredit akan mencapai sekitar Rp 5,10 triliun-5,15 triliun per akhir tahun 2016 dari perhitungan realisasi kredit senilai Rp 4,73 triliun per akhir tahun 2015. Realisasi kredit sendiri telah mencapai Rp 5,37 triliun per Agustus 2016. Henky bilang, karena pertumbuhan kredit tak tinggi maka diharapkan laba masih tumbuh tetapi tidak akan setara dengan pertumbuhan kredit. Pasalnya, perusahaan harus mencadangkan provisi lebih banyak dengan situasi ekonomi yang tidak begitu bagus sehingga ada dampak ke kualitas kredit.
Bank Sahabat Sampoerna prediksi kredit tumbuh 9%
JAKARTA. Ekonomi domestik yang belum pulih benar membuat hampir semua bank mengalami perlambatan bisnis. Henky Suryaputra, Direktur Keuangan PT Bank Sahabat Sampoerna menyampaikan, pihaknya hanya membidik pertumbuhan kredit sesuai arahan Bank Indonesia (BI) karena permintaan kredit tak besar di tengah perlambatan ekonomi. “Diharapkan kredit akan tumbuh sekitar 8%-9% di tahun ini,” katanya, Kamis (13/10). Dengan asumsi pertumbuhan kredit itu maka kredit akan mencapai sekitar Rp 5,10 triliun-5,15 triliun per akhir tahun 2016 dari perhitungan realisasi kredit senilai Rp 4,73 triliun per akhir tahun 2015. Realisasi kredit sendiri telah mencapai Rp 5,37 triliun per Agustus 2016. Henky bilang, karena pertumbuhan kredit tak tinggi maka diharapkan laba masih tumbuh tetapi tidak akan setara dengan pertumbuhan kredit. Pasalnya, perusahaan harus mencadangkan provisi lebih banyak dengan situasi ekonomi yang tidak begitu bagus sehingga ada dampak ke kualitas kredit.