Bank Sampoerna Salurkan Pinjaman UMKM dengan Skema Langsung dan Kerja Sama Mitra



KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Bank Sahabat Sampoerna yang merupakan bagian langsung dari induk perusahaan Sampoerna Strategic Group menjaga komitmen mereka untuk fokus pada pembiayaan segmen UMKM lewat skema penyaluran langsung maupun kerja sama bersama mitra strategis.

Corporate Communications and Investor Relations Head, Ridy Sudarma Bank Sahabat Sampoerna mengatakan, pemberian pembiayaan berupa pinjaman untuk segmen UMKM sendiri merupakan salah satu satu segmen berisiko tinggi.

“Sangat high risk, kenapa high risk? Karena ya memang dari sisi usaha atau bidang usahanya kan biasanya belum terlalu lama, permodalannya belum terlalu kuat, memang ada sisi high risk,” ujar Ridy ketika dijumpai di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan Rabu (22/5).


Baca Juga: Laba Bersih Bank Sahabat Sampoerna Naik 43% di Kuartal I-2024

Menurutnya, UMKM jadi salah satu sektor yang riskan juga dengan alasan tertentu. Umumnya adalah persoalan laporan keuangan UMKM yang belum rapih. Dengan begitu bank sebagai institusi keuangan jadi tidak maksimal dalam melakukan evaluasi kinerja keuangan UMKM yang bersangkutan.

Untuk mengatasi hal tersebut, Bank Sampoerna dalam hal ini berupaya mengenal UMKM lebih dekat dengan cara bekerja sama dengan beragam mitra strategis yang mereka miliki.

“Dalam banyak hal UMKM ini pemberian pinjamannya dilakukan lewat tim-tim yang tersebar di seluruh Indonesia. Sedikit banyak memang menyebabkan biaya yang cukup tinggi.” kata Ridy.

Bukan itu saja, dalam hal ini juga Bank Sampoerna menjalin kerja sama dengan beragam mitra yang linear seperti perusahaan fintech, koperasi, dan mitra lain yang dapat menyalurkan visi serupa.

Hingga data terakhir disebutkan bahwa sejauh ini sudah ada sekitar fintech corporate yang menjadi rekan kersa sama Bank Sampoerna untuk menyalurkan pinjaman kepada UMKM yang tersebar.

Ia melanjutkan dalam jangka panjang risiko itu dapat turun jika keuangan UMKM dapat disusun dengan lebih rapih terutama setelah menerima pinjaman dari institusi keuangan seperti Bank Sampoerna.

Sebagai informasi per kuartal I 2024 kemarin Bank Sampoerna secara total mencatatkan kenaikan penyaluran kredit mereka sebesar 13,2% secara tahunan atau YoY menjadi Rp 11,6 triliun.

Sejalan dengan hal tersebut Bank Sampoerna berhasil menurunkan rasio kredit macet (NPL Gross) mereka per Maret 2024 ini di angka 3,8% setelah tahun sebelumya bertahan di angka 3,9% pada Maret 2023.

“Ke depan target pertumbuhan kredit UMKM Bank Sampoerna masih in line dengan target pertumbuhan nasional. Kalau di industri masih dua digit kecil, Bank Sampoerna sejalan dengan itu,” lanjut Ridy ketika ditanya soal target pertumbuhan kredit UMKM mereka hingga akhir tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat