Bank Sarasin ingin buka layanan di Indonesia



JAKARTA. Bank Sarasin & Co. Ltd, mulai mempertimbangkan rencana berbisnis di Indonesia. Saat ini, bank yang khusus mengelola kekayaan nasabah minimal US$ 2,7 juta itu, baru membuka kantor perwakilan di Singapura untuk menjaring orang kaya di Asia.

Renate Boerner, Marketing Communications Director Bank Sarasin menuturkan, pihaknya ingin membuka kantor perwakilan di Indonesia untuk memperluas pasar. Potensinya menjanjikan, sejalan dengan peningkatan jumlah orang kaya di negeri ini. "Tetapi, kami belum akan merealisasikan dalam waktu dekat," ujarnya ditemui KONTAN, Selasa (5/6).

Maklum, sejauh ini, cukup lewat kantor di Singapura, bank yang berbasis di Swiss ini dapat membidik nasabah-nasabah tajir asal Indonesia. Nasabah tersebut umumnya individu dan sudah terkenal loyal menempatkan dananya di private banking Bank Sarasin.


Burkhard P Varnholt, Chief Investment Officer Bank Sarasin menambahkan, di saat perekonomian Eropa masih memburuk, pasar Indonesia bakal terlihat makin seksi. "Ekonomi Asia, khususnya Indonesia, terbukti mampu tumbuh positif," imbuh dia.

Selain mengembangkan layanan konvensional, Bank Sarasin juga mulai menggarap bisnis syariah. Mereka masuk ke Timur Tengah sejak tahun 2009 dan berencana membuka unit syariah di Singapura. Proses perizinan masih berjalan.

Seperti produk konvensionalnya, Bank Sarasin akan membidik nasabah asal Indonesia, yang ingin berinvestasi di produk-produk syariah lewat unit di Singapura.

Sekadar informasi saja, Bank Sarasin berdiri pada tahun 1841 di Swiss. Bank ini fokus pada pengelolaan harta, perencanaan warisan, pembiayaan, pengelolaan aset, dan pasar uang. Sarasin lebih membidik nasabah-nasabah individu.

Di sepanjang tahun lalu, pendapatan operasional Bank Sarasin secara global mencapai CHF 686,20 juta. Pencapaian tersebut menurun tipis jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar CHF 690,57 juta. Laba bank ini juga turun hingga 22% menjadi CHF 83,86 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Djumyati P.