Bank Saudara Akan Right Issue Rp 200 Miliar



JAKARTA. PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk berencana melakukan penerbitan saham baru (right issue) Rp 200 miliar untuk memperkuat struktur permodalan dan pengembangan usaha. Rencana ini akan direalisasikan pada kuartal ketiga tahun ini.

Direktur Utama Bank Saudara Farid Rahman mengatakan, dengan right issue ini, maka modal disetor Bank Saudara akan meningkat menjadi Rp 445 miliar. Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) bank tersebut juga akan naik menjadi 22,9%. "Ini sudah dikurangi dengan penerapan aturan Basel II dan PSAK 50 dan 55," jelas Farid, Rabu (21/4).

Tahun ini, Bank milik Arifin Panigoro ini menargetkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 28,44% dari Rp 2,03 triliun pada tahun lalu menjadi Rp 2,6 triliun. Bank Saudara juga akan mengejar pertumbuhan kredit 27,95% dari Rp 1,93 triliun menjadi Rp 2,46 triliun. "Pertumbuhan ini karena membaiknya kondisi perekonomian," tambahnya.


Direktur Bisnis dan Operasional Bank Saudara Madyantoro Purbo mengatakan, tahun ini pihaknya juga menargetkan pertumbuhan laba bersih dan aset. Untuk aset, diharapkan tahun ini akan naik 41,71% jadi Rp 3,4 triliun. Soal laba bersih, Bank Saudara menargetkan pertumbuhan 61,77% jadi Rp 57,7 miliar di 2010. Tahun lalu, laba bersih Bank Saudara hanya tercapai 88,81% dari target Rp 40,1 miliar. "Kami menargetkan di 2013 aset kami akan menjadi Rp 10 triliun," ujar Mardyantoro.

Ia juga bilang tahun ini pihaknya akan melakukan efisiensi dengan merubah struktur dana. "Kami akan menaikkan komposisi dana murah jadi 30%," ujarnya. Saat ini komposisi dana murah di bank tersebut masih 20%, sementara dana mahal mencapai 80%. Rencananya, Bank Saudara akan meningkatkan kredit UMKM menjadi 20%, kredit konsumsi 70-75% dan pensiunan 5%. Tahun lalu komposisinya, 80% kredit konsumsi, 15% pensiunan dan 5% kredit UMKM. Untuk mewujudkan target tersebut, Bank Saudara akan menambah 80 kantor cabang, dari 42 cabang yang tersebar di Jawa dan Bali akhir tahun lalu.

Bank Saudara juga akan menggarap bisnis syariah. Caranya, dengan mengakuisisi Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS). Baru-baru ini Bank saudara mengakuisisi BPRS Artha Fisabilillah dengan dana Rp 500 juta. Rencananya untuk mengembangkan bisnis ini Bank Saudara akan mengakuisisi 7 BPRS. Bank yang lahir di Jawa Barat ini sudah menyiapkan dana Rp 3 miliar." Kami ingin kontribusi syariah mencapai 5% dari laba bersih," tegas Madyantoro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Harris Hadinata