JAKARTA. Isu permodalan agaknya menjadi fokus utama kalangan perbankan. Beberapa bank sudah mengungkapkan rencana penambahan modal melalui aksi korporasi seperti penerbitan saham baru atau rights issue. Setelah Bank Mandiri dan Bank BNI yang mengungkapkan menggelar rights issue akhir tahun ini, satu lagi bank berniat sama, yakni Bank Saudara.
Bank yang banyak berkiprah di sektor pembiayaan UMKM tersebut berniat menggelar penawaran saham terbatas tahap kedua pada Desember 2010 ini dengan target dana Rp 200 miliar.
Direktur Utama Bank Saudara Farid Rahman menuturkan, perseroan menggelar kembali aksi rights issue mendorong peningkatan permodalan seiring dengan membaiknya kondisi di pasar modal.
“Kami rencananya melakukan rights issue pada Desember ini, saat ini kami masih dalam tahap persiapan administrasinya,” kata Farid sebelum mengikuti rapat dengar pendapat dengan Pansus RUU Otoritas Jasa Keuangan, di DPR, sore ini (25/8).
Saat ini manajemen perseroan sedang melakukan seleksi terhadap calon penjamin emisi. Farid bilang, rencananya Bank Saudara bakal menunjuk tiga sekuritas untuk menjadi penjamin emisi rights issue. Namun, “Kami belum bisa disclose karena belum presentasi. Nanti kami sampaikan siapa underwriter-nya jika sudah terpilih,” tuturnya.
Sekadar mengingatkan, Bank Saudara pada awal tahun ini melakukan rights issue sebanyak 745,82 juta lembar saham senilai Rp 104,41 miliar atau mencapai 99,44% dari total rights issue 750 juta saham. Harga saham Bank Saudara pada hari ini ditutup menguat 1,82% menjadi Rp 280 dibandingkan dengan hari sebelumnya senilai Rp 275 yang menjadikannya berkapitalisasi pasar Rp 636,14 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News