JAKARTA. Setelah tertunda sekian lama, akhirnya Bank Himpunan Saudara 1906 merealisasikan rencananya memiliki unit syariah. Bank milik keluarga taipan minyak Arifin Panigoro itu akan membeli dua bank perkreditan rakyat (BPR) syariah pada tahun ini. “Kami tinggal menunggu persetujuan Bank Indonesia (BI). Diharapkan, semester pertama sudah mulai beroperasi," ujar Yanto M Purbo, Direktur Utama Bank Saudara, awal pekan ini. Dua BPR Syariah itu berlokasi di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Bank Saudara menganggarkan dana sekitar Rp 10 miliar untuk menjadi pemilik mayoritas di kedua bank tersebut. “Soal rencana pengembangan belum bisa kami ungkapkan,” katanya. Selain menyiapkan Rp 10 miliar, Bank Saudara juga menyediakan bujet Rp 15 miliar untuk ekspansi cabang. Sebelumnya manajemen mengatakan tertarik berbisnis bank syariah, karena potensi bisnisnya besar. Pertumbuhan aset industry ini pun kecil, masih terbuka untuk dikembangkan. Dengan membentuk divisi syariah atau tumbuh secara anorganik, Bank Saudara berharap nilai asetnya bisa tumbuh lebih cepat.
Bank Saudara tuntaskan akuisisi
JAKARTA. Setelah tertunda sekian lama, akhirnya Bank Himpunan Saudara 1906 merealisasikan rencananya memiliki unit syariah. Bank milik keluarga taipan minyak Arifin Panigoro itu akan membeli dua bank perkreditan rakyat (BPR) syariah pada tahun ini. “Kami tinggal menunggu persetujuan Bank Indonesia (BI). Diharapkan, semester pertama sudah mulai beroperasi," ujar Yanto M Purbo, Direktur Utama Bank Saudara, awal pekan ini. Dua BPR Syariah itu berlokasi di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Bank Saudara menganggarkan dana sekitar Rp 10 miliar untuk menjadi pemilik mayoritas di kedua bank tersebut. “Soal rencana pengembangan belum bisa kami ungkapkan,” katanya. Selain menyiapkan Rp 10 miliar, Bank Saudara juga menyediakan bujet Rp 15 miliar untuk ekspansi cabang. Sebelumnya manajemen mengatakan tertarik berbisnis bank syariah, karena potensi bisnisnya besar. Pertumbuhan aset industry ini pun kecil, masih terbuka untuk dikembangkan. Dengan membentuk divisi syariah atau tumbuh secara anorganik, Bank Saudara berharap nilai asetnya bisa tumbuh lebih cepat.