JAKARTA. Pengaruh krisis global mulai terlihat pada kinerja kuartal II-2012 perbankan tanah air. Penyaluran kredit valas tidak lagi sederas tahun-tahun sebelumnya. Ini imbas kebijakan bank yang lebih ketat menyeleksi calon debitur dan memupuk valas lebih banyak demi menjaga likuiditas mereka. Bank Mandiri misalnya, hingga Juni 2012 membukukan kenaikan kredit valas sebesar 8% menjadi Rp 43 triliun. Pada periode yang sama tahun sebelumnya kredit valas tumbuh 10%. Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri, Pahala Nugraha Mansury, menjelaskan, perseroan sengaja mengerem pemberian kredit valas karena terbentur kondisi likuiditas valas. "Kredit valas kami tidak tumbuh agresif," kata Pahala, (30/7). Hingga Juni 2012, penerimaan dana pihak ketiga (DPK) valas hanya tumbuh 8,1% menjadi Rp 59,4 triliun.
Bank selektif, penyaluran kredit valas melambat
JAKARTA. Pengaruh krisis global mulai terlihat pada kinerja kuartal II-2012 perbankan tanah air. Penyaluran kredit valas tidak lagi sederas tahun-tahun sebelumnya. Ini imbas kebijakan bank yang lebih ketat menyeleksi calon debitur dan memupuk valas lebih banyak demi menjaga likuiditas mereka. Bank Mandiri misalnya, hingga Juni 2012 membukukan kenaikan kredit valas sebesar 8% menjadi Rp 43 triliun. Pada periode yang sama tahun sebelumnya kredit valas tumbuh 10%. Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri, Pahala Nugraha Mansury, menjelaskan, perseroan sengaja mengerem pemberian kredit valas karena terbentur kondisi likuiditas valas. "Kredit valas kami tidak tumbuh agresif," kata Pahala, (30/7). Hingga Juni 2012, penerimaan dana pihak ketiga (DPK) valas hanya tumbuh 8,1% menjadi Rp 59,4 triliun.