KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) akan mengembangkan instrumen lindung nilai atau hedging baru di tahun 2018. Cara ini sebagai langkah bank sentral untuk memperdalam pasar keuangan lokal. Kepala Departemen Pendalaman Pasar Keuangan BI Nanang Hendarsah mengatakan, pelaku usaha semakin banyak membutuhkan hedging. Oleh karena itu, BI menilai perlu ada pengembangan instrumen keuangan baru.Saat ini, bank sudah menawarkan instrumen swap link deposit ke nasabah, hanya untuk mata uang selain rupiah sebagai sarana lindung nilai. "BI sedang mengkaji pengembangan dan pengaturan swap link deposit yang dapat menambah supply instrument hedging," katanya, kepada KONTAN, Rabu (3/1). Instrumen swap link deposit lebih dikenal dengan deposit swap. Produk ini merupakan produk investasi dalam mata uang asing yang dikaitkan dengan transaksi forex.
Bank Sentral akan meluncurkan produk hedging baru
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) akan mengembangkan instrumen lindung nilai atau hedging baru di tahun 2018. Cara ini sebagai langkah bank sentral untuk memperdalam pasar keuangan lokal. Kepala Departemen Pendalaman Pasar Keuangan BI Nanang Hendarsah mengatakan, pelaku usaha semakin banyak membutuhkan hedging. Oleh karena itu, BI menilai perlu ada pengembangan instrumen keuangan baru.Saat ini, bank sudah menawarkan instrumen swap link deposit ke nasabah, hanya untuk mata uang selain rupiah sebagai sarana lindung nilai. "BI sedang mengkaji pengembangan dan pengaturan swap link deposit yang dapat menambah supply instrument hedging," katanya, kepada KONTAN, Rabu (3/1). Instrumen swap link deposit lebih dikenal dengan deposit swap. Produk ini merupakan produk investasi dalam mata uang asing yang dikaitkan dengan transaksi forex.