JAKARTA. Bagaikan sisi mata uang yang tak terpisahkan, kelesuan ekonomi akan berimbas pada perlambatan pertumbuhan kredit bank. Setelah mengoreksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini dari 5,4% menjadi 5,1% pada Mei lalu, kini Bank Indonesia (BI) bersiap merevisi target pertumbuhan kredit perbankan nasional. Maklum, sejauh ini, pertumbuhan penyaluran kredit perbankan yang masih seret. Hingga April 2015, perbankan menyalurkan kredit sebesar Rp 3.747,3 triliun. Jumlah ini hanya tumbuh 10,3% daripada periode sama tahun lalu. Padahal sepanjang tahun ini, BI menargetkan penyaluran kredit perbankan bisa bertumbuh 15%-17%. Di sisi lain, pengumpulan dana pihak ketiga (DPK) juga tumbuh lambat. Hingga April 2015, pertumbuhan DPK perbankan hanya 14,9%.
Bank sentral akan pangkas target kredit
JAKARTA. Bagaikan sisi mata uang yang tak terpisahkan, kelesuan ekonomi akan berimbas pada perlambatan pertumbuhan kredit bank. Setelah mengoreksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini dari 5,4% menjadi 5,1% pada Mei lalu, kini Bank Indonesia (BI) bersiap merevisi target pertumbuhan kredit perbankan nasional. Maklum, sejauh ini, pertumbuhan penyaluran kredit perbankan yang masih seret. Hingga April 2015, perbankan menyalurkan kredit sebesar Rp 3.747,3 triliun. Jumlah ini hanya tumbuh 10,3% daripada periode sama tahun lalu. Padahal sepanjang tahun ini, BI menargetkan penyaluran kredit perbankan bisa bertumbuh 15%-17%. Di sisi lain, pengumpulan dana pihak ketiga (DPK) juga tumbuh lambat. Hingga April 2015, pertumbuhan DPK perbankan hanya 14,9%.