Bank sentral asing di SBN bisa mencapai Rp 115 T



JAKARTA. Analis memprediksi bank sentral asing akan menambah kepemilikannya di Surat Berharga Negara (SBN) domestik yang dapat diperdagangkan hingga pengujung tahun 2015.

Situs Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, per 28 Oktober 2015, kepemilikan SBN oleh bank sentral asing menggemuk Rp 1,82 triliun atau 1,64% dibandingkan posisi akhir September 2015 menjadi Rp 112,7 triliun.

Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra menjelaskan, bank sentral asing umumnya mengincar surat utang yang bertempo lebih dari 10 tahun. Maka, bertambahnya kepemilikan SBN oleh bank sentral asing menandakan mereka yakin prospek jangka panjang Indonesia cerah.


Besar peluang target inflasi Indonesia sepanjang tahun 2015 yang dipatok 3% - 5% dapat terwujud. Produk Domestik Bruto (PDB) dalam negeri per kuartal III 2015 juga diprediksi lebih baik ketimbang pencapaian kuartal II 2015 sebesar 4,67%.

Namun, bank sentral asing umumnya menggenggam surat utang hingga jatuh tempo alias hold to maturity. Berbeda dengan investor asing selain bank sentral yang memburu obligasi pemerintah untuk trading.

“Makanya mereka kurang terpengaruh dengan rencana kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Sentral Amerika Serikat alias The Fed pada Desember 2015. Horizon investasinya lebih panjang,” tukasnya.

Made menerawang, kepemilikan SBN oleh bank sentral asing dapat bertambah menjadi Rp 115 triliun pada pengujung tahun 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto