SYDNEY. Bank sentral Australia atawa Reserve Bank of Australia (RBA) tengah memutar otak untuk menjalankan sejumlah strategi demi menggenjot pertumbuhan ekonomi Australia. Salah satu cara yang bakal ditempuh adalah menaikkan suku bunga acuan. Gubernur RBA, Glenn Stevens mengatakan, sejumlah indikator menunjukkan ekonomi Australia masih lesu. Misalnya saja inflasi. Sepanjang kuartal II lalu, inflasi Australi berada di level 2,4%. Angka ini masih di bawah target RBA yang sebesar 3%. "Mengacu pada inflasi, masih ada ruang lebar bagi RBA untuk menurunkan suku bunga," ujar Stevens, mengutip Bloomberg (30/7). Stevens menilai, penurunan suku bunga dapat menjadi alat untuk meningkatkan gairah ekonomi Negeri Kangguru. Dia bilang, Australia kini mulai memasuki fase ekonomi yang baru paska berakhirnya booming komoditas. Selama satu dekade terakhir, ekonomi Australia melesat karena tingginya permintaan batubara dari China. "Peralihan tren pasar dari aset berisiko tinggi menjadi pertimbangan RBA untuk melakukan pelonggaran ekonomi," imbuhnya.
Bank sentral Australia bakal potong bunga
SYDNEY. Bank sentral Australia atawa Reserve Bank of Australia (RBA) tengah memutar otak untuk menjalankan sejumlah strategi demi menggenjot pertumbuhan ekonomi Australia. Salah satu cara yang bakal ditempuh adalah menaikkan suku bunga acuan. Gubernur RBA, Glenn Stevens mengatakan, sejumlah indikator menunjukkan ekonomi Australia masih lesu. Misalnya saja inflasi. Sepanjang kuartal II lalu, inflasi Australi berada di level 2,4%. Angka ini masih di bawah target RBA yang sebesar 3%. "Mengacu pada inflasi, masih ada ruang lebar bagi RBA untuk menurunkan suku bunga," ujar Stevens, mengutip Bloomberg (30/7). Stevens menilai, penurunan suku bunga dapat menjadi alat untuk meningkatkan gairah ekonomi Negeri Kangguru. Dia bilang, Australia kini mulai memasuki fase ekonomi yang baru paska berakhirnya booming komoditas. Selama satu dekade terakhir, ekonomi Australia melesat karena tingginya permintaan batubara dari China. "Peralihan tren pasar dari aset berisiko tinggi menjadi pertimbangan RBA untuk melakukan pelonggaran ekonomi," imbuhnya.