Bank sentral Australia terbuka untuk kebijakan non-konvensional



KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Bank sentral Australia akan mempertimbangkan opsi moneter non-konvensional jika suku bunga dipangkas menjadi 0,5%. Reserve Bank of Australia (RBA) berharap langkah penyesuaian kebijakan besar ini tidak perlu dilakukan.

Wakil Gubernur RBA Guy Debelle mengatakan, RBA telah melihat pengalaman Kanada, Amerika Serikat (AS) dan Inggris yang pernah memangkas suku bunga menjadi 0%-0,5%. Pengalaman-pengalaman negara ini menjadi panduan langkah Australia jika memangkas suku bunga hingga 0,50%.

Ekonom ANZ David Plank mengatakan, pernyataan Debelle ini menunjukkan bahwa RBA mengesampingkan prospek suku bunga negatif di Negeri Kanguru. RBA telah menurunkan suku bunga dua kali sejak Juni ke rekor terendah 1%.


Baca Juga: Ini alasan mengapa bank sentral dunia sangat mencintai emas

"Fakta bahwa wakil gubernur RBA tidak menyebutkan contoh tingkat negatif menunjukkan pengalaman global bahwa RBA mengambil sebagian besar pelajarannya dari AS, Inggris dan Kanada," kata Plank.

RBA tetap bungkam tentang kebijakan moneter selanjutnya. Bank sentral ini hanya mengatakan akan mempertimbangkan pelonggaran lebih lanjut jika diperlukan.

Pasar keuangan memperkirakan, RBA akan memangkas suku bunga lagi di akhir tahun dan pada Februari tahun depan sehingga suku bunga acuan menjadi 0,5%.

Debelle mengatakan RBA telah memikirkan opsi kebijakan lain seperti pembelian obligasi jika suku bunga mendekati nol. "Jika kami tidak mencapai tujuan maka kami memiliki mandat untuk mencoba dan mencapai tujuan kami," kata Debelle.

Baca Juga: Penulis Australia yang ditangkap di China menghadapi tuduhan spionase

Dalam catatan rapat Agustus, RBA mengatakan kebijakan yang tidak konvensional (di luar pemangkasan suku bunga) akan efektif jika berbentuk paket kebijakan, bukan bentuk terpisah, dan disertai dengan kebijakan yang konsisten.

Awal bulan ini, RBA menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan lapangan kerja bahkan ketika mengasumsikan tingkat bunga sebesar 0,5%.

Tahun ini, aussie telah jatuh lebih dari 4% ke level $ 0,6677. Ini adalah level terendah sejak awal 2009. "Depresiasi mata uang telah membantu prospek ekonomi makro dan jika terdepresiasi lebih lanjut, itu juga akan membantu prospek ekonomi makro dalam hal pertumbuhan ekonomi dan juga inflasi," kata Debelle.

Editor: Wahyu T.Rahmawati