BEIJING. Gubernur bank sentral China Zhou Xiaochuan mengatakan bahwa kemungkinan bulan ini tingkat suku bunga acuan akan disusutkan. Penyebabnya, ekspor menciut, inflasi melambat dan investasi properti membeku. “Mulai dari sekarang hingga awal tahun depan, akan penuh dengan tekanan pemotongan suku bunga,” kata Zhou di Hong Kong di acara Financial Stability Forum.Tak hanya itu saja, harga-harga konsumsi juga menurun dan kadang-kadang lebih cepat dari yang diperkirakan. Zhou mengatakan, pemangkasan harga tidak akan membantu mengganjal permintaan dari AS dan Eropa yang melemah. “Beberapa pabrik kemungkinan berpikir akan bisa menjual barang lebih banyak jika memangkas harganya. Kami punya kontrol dan bisa mengintervensi. Tetapi, paksaan pasar jauh lebih kuat,” katanya. Perekonomian China, yang merupakan terbesar ke empat di seluruh dunia, kemungkinan akan menghadapi pertumbuhan yang paling lambat sepanjang dua dekade seiring dengan krisis finansial global yang mengiris permintaan. Pada 13 Desember lalu pemerintah telah berjanji untuk mendorong likuiditas setelah memapras suku bunga acuan bulan lalu untuk mendesakkan pinjaman dan konsumsi. “Mereka menyadari saat ini risiko pertumbuhan yang hanya akan menggelinding 5-6% tahun depan,” kata Dwyfor Evans, strategist untuk State Street Global Markets di Hong Kong. Ia mengimbuhkan, “Bank sentral akan menggunakan beberapa alat stimulus moneter, misalnya penurunan suku bunga, menggerojokkan dana, dan memberi pinjaman pada perbankan. Ini merupakan langkah yang cepat, tajam dan mengejutkan.’ Asal tahu saja, pengeluaran pabrikan maupun properti naik 26,8% pada 11 bulan pertama dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu; tetapi turun dari 27,2% yang bisa diraih di bulan Oktober. Angka ini muncul dari biro pusat statstik China yang dirilis hari ini. Produksi di sektor industri tumbuh di level yang paling mini sejak bulan November 1999 dan ekspor jatuh untuk yang pertama kalinya sepanjang tujun tahun ini. Selain itu, inflasi juga melempem, paling lemah sepanjang dua tahun ini. China menargetkan perekonomian negerinya akan menggelinding sebesar 8% untuk membangkitkan lapangan pekerjaan dan menghindari ketidakstabilan sosial. Hal ini ditegaskan oleh China Banking Regulatory Commission Chairman Liu Mingkang. Namun, prediksi yang muncul dari IMF justru lebih kecil dari yang diharapkan oleh China. Kemarin, International Monetary Fund Managing Director Dominique Strauss- Kahn menghitung, pertumbuhan di China akan bergerak 5-6% tahun depan. Angka ini merosot jauh dari pertumbuhan di kuartal ketiga tahun ini yang mencatatkan sebesar 9%, dan 11,9% di tahun 2007. Sementara itu CFC Seymour Ltd. memprediksi perekonomian China akan berjalan dengan lambat 5,5% di di kuartal pertama dan 4% di kuartal kedua.
Bank Sentral China Beri Sinyal Pemangkasan Bunga
BEIJING. Gubernur bank sentral China Zhou Xiaochuan mengatakan bahwa kemungkinan bulan ini tingkat suku bunga acuan akan disusutkan. Penyebabnya, ekspor menciut, inflasi melambat dan investasi properti membeku. “Mulai dari sekarang hingga awal tahun depan, akan penuh dengan tekanan pemotongan suku bunga,” kata Zhou di Hong Kong di acara Financial Stability Forum.Tak hanya itu saja, harga-harga konsumsi juga menurun dan kadang-kadang lebih cepat dari yang diperkirakan. Zhou mengatakan, pemangkasan harga tidak akan membantu mengganjal permintaan dari AS dan Eropa yang melemah. “Beberapa pabrik kemungkinan berpikir akan bisa menjual barang lebih banyak jika memangkas harganya. Kami punya kontrol dan bisa mengintervensi. Tetapi, paksaan pasar jauh lebih kuat,” katanya. Perekonomian China, yang merupakan terbesar ke empat di seluruh dunia, kemungkinan akan menghadapi pertumbuhan yang paling lambat sepanjang dua dekade seiring dengan krisis finansial global yang mengiris permintaan. Pada 13 Desember lalu pemerintah telah berjanji untuk mendorong likuiditas setelah memapras suku bunga acuan bulan lalu untuk mendesakkan pinjaman dan konsumsi. “Mereka menyadari saat ini risiko pertumbuhan yang hanya akan menggelinding 5-6% tahun depan,” kata Dwyfor Evans, strategist untuk State Street Global Markets di Hong Kong. Ia mengimbuhkan, “Bank sentral akan menggunakan beberapa alat stimulus moneter, misalnya penurunan suku bunga, menggerojokkan dana, dan memberi pinjaman pada perbankan. Ini merupakan langkah yang cepat, tajam dan mengejutkan.’ Asal tahu saja, pengeluaran pabrikan maupun properti naik 26,8% pada 11 bulan pertama dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu; tetapi turun dari 27,2% yang bisa diraih di bulan Oktober. Angka ini muncul dari biro pusat statstik China yang dirilis hari ini. Produksi di sektor industri tumbuh di level yang paling mini sejak bulan November 1999 dan ekspor jatuh untuk yang pertama kalinya sepanjang tujun tahun ini. Selain itu, inflasi juga melempem, paling lemah sepanjang dua tahun ini. China menargetkan perekonomian negerinya akan menggelinding sebesar 8% untuk membangkitkan lapangan pekerjaan dan menghindari ketidakstabilan sosial. Hal ini ditegaskan oleh China Banking Regulatory Commission Chairman Liu Mingkang. Namun, prediksi yang muncul dari IMF justru lebih kecil dari yang diharapkan oleh China. Kemarin, International Monetary Fund Managing Director Dominique Strauss- Kahn menghitung, pertumbuhan di China akan bergerak 5-6% tahun depan. Angka ini merosot jauh dari pertumbuhan di kuartal ketiga tahun ini yang mencatatkan sebesar 9%, dan 11,9% di tahun 2007. Sementara itu CFC Seymour Ltd. memprediksi perekonomian China akan berjalan dengan lambat 5,5% di di kuartal pertama dan 4% di kuartal kedua.