KONTAN.CO.ID - HONG KONG. People's Bank of China (PBOC) telah menerima pengajuan izin Ant Group untuk mendirikan holding perusahaan keuangan. Hal ini menjadi jalan bagi perusahaan untuk merombak bisnis tekfin sekaligus menghidupkan kembali rencana IPO. Melalui persetujuan tersebut, raksasa teknologi dengan bisnis keuangan yang membentang dari pembayaran hingga manajemen kekayaan ini siap kembali ke pasar pasca hadapi tindakan keras dari regulator China.
Reuters melaporkan, pada Minggu (19/6) bahwa regulator mengurangi tindakan keras terhadap perusahaan karena pertumbuhan ekonomi melambat akibat pembatasan Covid-19.
Namun Ant dan PBOC tidak menanggapi permintaan Reuters untuk memberikan komentar pada Jumat lalu. Di sisi lain, saham Alibaba Group Holding Ltd, yang berafiliasi dengan Ant naik 4% pada awal perdagangan Jumat.
Baca Juga: Dirikan Induk Perusahaan Keuangan, Saham Alibaba Terus Menguat Selama berbulan-bulan, Ant telah berkoordinasi dengan regulator untuk melakukan perombakan secara besar-besaran demi memperoleh persetujuan dari bank sentral. Dengan begitu, perusahaan dapat segera mengantongi izin yang telah lama ditunggu. Sebelumnya, regulator China menghentikan rencana IPO Ant, yang diharapkan bisa mengumpulkan dana US$ 37 miliar pada November 2020 lalu. Namun rencana itu gagal setelah miliarder Jack Ma memberikan pidato dan menuduh pengawas keuangan menghambat inovasi. Akibat pidato tersebut, regulator China memerintahkan perusahaan untuk melakukan perombakan bisnis mulai dari layanan pembayaran, pinjaman konsumen hingga distribusi produk asuransi. "Ant sedang menyusun rencana untuk mendirikan holding perusahaan keuangan dan Ant harus memastikan bahwa semua operasi keuangannya ditempatkan di bawah pengawasan peraturan," terang regulator China. Melalui kebijakan tersebut, perusahaan teknologi ini segera berkonversi menjadi holding keuangan dan harus patuh terhadap ketentuan permodalan, seperti yang berlaku pada perbankan. Reuters melaporkan pekan lalu bahwa kepemimpinan pusat China telah memberi Ant lampu hijau untuk menghidupkan kembali rencana IPO di Shanghai dan Hong Kong. Ant akan mengajukan prospektus awal untuk penawaran saham perdana pada awal bulan depan, dan sedang menunggu umpan balik akhir dari regulator keuangan, BOC tentang pendirian holding induk keuangan.
Baca Juga: Ant Group Menggulirkan Layanan Digital Wholesale Banking di Singapura Untuk menghidupkan kembali mega listing ini, Ant harus mengamankan lisensi holding keuangan dan menyelesaikan restrukturisasi. Terlepas dari itu, usaha patungan penilaian kredit milik Ant telah mengajukan izin, sebagai bagian dari perombakan bisnis utama tekfin. Sebagian besar, bank sentral telah memeriksa pengajuan lisensi penilaian kredit tersebut. Ant juga setuju untuk mendirikan perusahaan patungan dengan mitra dari tiga perusahaan negara yang memungkinkan mereka mengambil 48% saham gabungan. Ant akan memiliki 35% dari usaha tersebut, dan satu-satunya pemegang saham yang tidak didukung negara, Transfar Group, akan memegang 7%, sementara Hangzhou Xishu akan mendapatkan 10% sisanya, kata PBOC pada bulan November. Hangzhou Xishu adalah entitas yang mengoperasikan rencana kepemilikan saham karyawan. Baru-baru ini regulator telah menyarankan penyesuaian lebih lanjut dari struktur kepemilikan saham untuk meningkatkan kepemilikan saham negara.
Editor: Herlina Kartika Dewi