Bank sentral Israel pangkas suku bunga



YERUSALEM. Kondisi ekonmi yang masih penuh tanda tanya memaksa bank sentral menerapkan kebijakan pelonggaran moneter. Yang terbaru adalah Bank Sentral Israel (BoI). Tak disangka, BoI memangkas suku bunga acuan. Ini adalah aksi pertama kali yang ditempuh Karnit Flug, Gubernur BOI, sejak menduduki kursi orang nomor satu pada Juli 2013 lalu. 

Flug bilang, kebijakan pemotongan suku bunga acuan ini diambil lantaran mata uang Israel, syikal (ILS), menguat ke level terkuat dalam dua tahun terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Lebih detail, Flug memotong suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bsp) menjadi 1%.

Keputusan BoI ini mengejutkan pelaku pasar. survei Bloomberg menebak, 17 dari 18 ekonom memperkirakan, BoI bakal menahan suku bunga. “Penguatan syikal, inflasi rendah, dan perlambatan ekspor memaksa BOI memangkas suku bunga," ujar Rafael Gozlan, Kepala Ekonom Israel Brokerage & Investments Ltd, mengutip Bloomberg.


Asal tahu saja, penguatan syikal telah menghambat pertumbuhan ekspor. Padahal, selama satu dekade terakhir, ekspor menjadi mesin utama pertumbuhan ekonomi Israel. Pekan kemarin, Biro Pusat Statistik Israel memperkirakan, ekonomi Israel bakal bertumbuh sebesar 3,4% sepanjang tahun 2013. Andaikan terjadi, pencapaian ini sama persis seperti pada tahun 2012 lalu. Sebelumnya, pemerintah menghitung, ekonomi bakal bertumbuh sebesar 3,8%.

BoI terakhir kali memangkas suku bunga acuan pada Mei kemarin. Dalam dua tahun terakhir, BOI telah memotong suku bunga acuan sebesar 2%. Hal ini ditempuh untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Sejak Mei kemarin, Syikal telah menguat sekitar 4,6% terhadap dollar AS. Penguatan signifikan ini mendorong BOI mengalokasikan dana sebesar US$ US 2,1 miliar.

Dana ini digunakan untuk menyerap dollar AS sekaligus menahan penguatan Syikal. Catatan Bloomberg, penguatan menjadikan mata uang Israel tersebut peringkat enam terbaik dari 31 mata uang utama di seluruh dunia.

Editor: Dessy Rosalina