Bank sentral Jepang mempertahankan kebijakan moneter longgar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gubernur Bank Sentral Jepang (BoJ) Haruhiko Kuroda menekankan tekadnya untuk mempertahankan program stimulus yang masif. Meski begitu, Kuroda juga optimistis terhadap prospek perekonomian Jepang dan yakin target inflasi di level 2% akan terpenuhi.

Melalui pidatonya pada pertemuan kuartalan para manajer regional BoJ, Kamis (12/4), Kuroda menyampaikan bahwa perekonomian Jepang akan terus berkembang secara moderat seiring meningkatnya pendapatan rumah tangga yang berdampak pada tingginya pengeluaran.

"Dengan kondisi output gap yang meningkat dan ekspektasi inflasi jangka menengah hingga panjang terlihat menguat, kami memperkirakan tren inflasi akan meningkat dan mengarah ke 2%," ujar Kuroda, seperti dikutip Reuters, Kamis (12/4).


Senada, Direktur Eksekutif BoJ Eiji Maeda juga mengatakan bahwa saat ini tingkat inflasi mulai bangkit, diiringi dengan upah yang meningkat secara moderat.

Selain menargetkan biaya pinjaman korporasi yang lebih rendah, kebijakan moneter BoJ yang longgar selama ini bertujuan untuk meningkatkan ekspektasi inflasi. Juga, mengubah persepsi publik bahwa terhadap tren deflasi berkepanjangan dengan terus mencetak uang secara agresif.

Di kuartal terakhir 2017, perekonomian Jepang memang meningkat 1,6% dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya. Ini juga menandai perekonomian Jepang yang tumbuh stabil selama dua tahun berturut-turut. Namun, Februari lalu, inflasi konsumen inti hanya mencapai 1%. Angka ini masih jauh di bawah target BoJ sebesar 2% lantaran pertumbuhan upah yang lambat menahan tingkat belanja konsumen.

Editor: Wahyu T.Rahmawati