TOKYO. Bank sentral Jepang memangkas prediksi inflasi serta mempertahankan kebijakan pelonggaran moneter. Bank of Japan menurunkan prediksi inflasi menjadi 1% dari sebelumnya 2% untuk tahun fiskal yang dimulai April 2015. Prediksi inflasi ini turun seiring menurunnya harga minyak. Gubernur BoJ Haruhiko Kuroda mengatakan bahwa ekonomi jangka panjang Jepang akan diuntungkan oleh rendahnya harga minyak. BoJ menaikkan prediksi pertumbuhan ekonomi tahun depan menjadi 2,1%. Koya Miyamae, Ekonom SMBC Nikko Securitite mengatakan, pesan utama keputusan BoJ kemarin adalah pertumbuhan ekonomi akan membaik dan tingkat inflasi terkendali.
"Tapi, pada Oktober mendatang, BoJ kemungkinan akan menambah stimulus saat inflasi berada di bawah 2%," kata Miyamae kepada Bloomberg. Masamichi Adachi, Ekonom JPMorgan Chase & Co mengungkapkan hal senada. Kuroda kemungkinan perlu menambah stimulus. "Ekonomi diprediksi pulih di tengah inflasi yang melambat," kata Adachi. Sebagian besar ekonom yang disurvei Bloomberg memprediksi bahwa Bank Sentral Jepang akan menambah stimulus pada Oktober mendatang. Para ekonom juga memprediksi kemungkinan inflasi melorot lagi pada pertengahan tahun.