Bank Sentral Malaysia Berang, Google Salah Kutip Kurs Ringgit



KONTAN.CO.ID -  Bank sentral Malaysia pada hari Sabtu menyatakan Google telah salah mengutip nilai tukar ringgit, sehingga melemahkan nilai mata uang tersebut terhadap dolar Amerika Serikat. Bank Negara Malaysia (BNM) akan meminta penjelasan dari raksasa teknologi tersebut.

Ringgit, yang bulan lalu turun ke level terendah dalam 26 tahun, telah melemah sekitar 2,44% tahun ini. BNM menyatakan ringgit dinilai terlalu rendah dan tidak mencerminkan fundamental ekonomi Malaysia yang positif.

Bank tersebut dalam pernyataannya mengatakan Alphabet Inc's Google GOOGL.O telah menerbitkan informasi "tidak akurat" pada hari Jumat dan juga pada 6 Februari.


Baca Juga: Israel Desak Dewan Keamanan PBB untuk Terus Menekan Hamas

"Karena ini adalah kasus kesalahan pelaporan yang kedua, BNM akan meminta penjelasan kepada Google tentang bagaimana pelaporan yang tidak akurat itu terjadi dan tindakan korektif apa yang telah diambil mengingat ini adalah masalah berulang yang telah mempengaruhi Malaysia dan negara-negara lain dalam beberapa bulan terakhir," kata BNM dalam sebuah pernyataan.

Lembaga itu tidak memberikan penjelasan lebih lanjut. Google tidak bisa segera dihubungi untuk memberikan komentar di luar jam kerja Amerika Serikat.

Baca Juga: Harga Minyak Ditutup Melemah di Akhir Pekan, Brent ke US$ 85,3 dan WTI ke US$ 81

Raksasa pencarian web tersebut tidak memverifikasi data yang diberikan oleh bursa keuangan dan penyedia konten lainnya, dan menolak kewajiban untuk melakukannya, menurut pernyataan di situs webnya.

Google mematokkan ringgit di angka 4,98 terhadap dolar pada hari Jumat, kata BNM, sementara level terlemah mata uang Malaysia menurut data resmi adalah 4,7075.

BNM mematokkan ringgit di angka 4,7015 pada pukul 9 pagi dan 4,7045 pada pukul 5 sore di pasar antar bank onshore. Sebagai perbandingan, data LSEG yang digunakan oleh banyak pelaku pasar internasional menunjukkan penutupan pada hari Jumat di angka 4,7020.

Baca Juga: Australia akan Mencairkan Bantuan ke UNRWA Usai Israel Menyerang Pencari Bantuan Gaza

Gubernur BNM Abdul Rasheed Ghaffour pekan lalu mengatakan pemerintah dan bank sentral Malaysia sedang mengambil tindakan terkoordinasi untuk进一步 (jìn bù yī bù - lebih lanjut) meningkatkan aliran masuk ke pasar valas (foreign exchange market) untuk memastikan ringgit tetap stabil.

Editor: Hasbi Maulana