SINGAPURA. Harga kontrak emas dunia mencatat kenaikan pada transaksi pagi ini (28/1). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pagi tadi, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat naik 0,2% menjadi US$ 1.661,45 per troy ounce. Pada pukul 10.33 waktu Singapura, kontrak yang sama berada di level US$ 1.660,25 per troy ounce. Sementara itu, harga kontrak emas untuk pengantaran Februari naik 0,3% menjadi US$ 1.660,70 per troy ounce. Kenaikan harga emas terjadi setelah data menunjukkan, bank sentral di Rusia dan Kazakhstan meningkatkan kepemilikan emasnya pada bulan lalu. Berdasarkan situs Badan Moneter Internasional (IMF), cadangan emas bank sentral Kazakhstan naik 1,7% menjadi 115,3 metrik ton pada bulan lalu. Sementara, Rusia menambah cadangan emasnya sebesar 2,1% menjadi 957,8 ton. "Bank sentral terus melakukan diversifikasi asetnya ke emas dan hal itu menyokong harga emas menjadi bullish," jelas Nick Trevethan, analis Australia & New Zealand Banking Ltd. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bank sentral naikkan cadangan, harga emas mendaki
SINGAPURA. Harga kontrak emas dunia mencatat kenaikan pada transaksi pagi ini (28/1). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pagi tadi, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat naik 0,2% menjadi US$ 1.661,45 per troy ounce. Pada pukul 10.33 waktu Singapura, kontrak yang sama berada di level US$ 1.660,25 per troy ounce. Sementara itu, harga kontrak emas untuk pengantaran Februari naik 0,3% menjadi US$ 1.660,70 per troy ounce. Kenaikan harga emas terjadi setelah data menunjukkan, bank sentral di Rusia dan Kazakhstan meningkatkan kepemilikan emasnya pada bulan lalu. Berdasarkan situs Badan Moneter Internasional (IMF), cadangan emas bank sentral Kazakhstan naik 1,7% menjadi 115,3 metrik ton pada bulan lalu. Sementara, Rusia menambah cadangan emasnya sebesar 2,1% menjadi 957,8 ton. "Bank sentral terus melakukan diversifikasi asetnya ke emas dan hal itu menyokong harga emas menjadi bullish," jelas Nick Trevethan, analis Australia & New Zealand Banking Ltd. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News