KONTAN.CO.ID - LONDON. Bank-bank sentral di negara-negara ekonomi besar mulai menunjukkan perubahan sikap kebijakan moneter, ditandai dengan keputusan Bank of Japan (BOJ) yang menaikkan suku bunga ke level tertinggi dalam 30 tahun pada Jumat. Sehari sebelumnya, Bank Sentral Eropa (ECB) hampir memastikan bahwa fase pelonggaran moneter telah berakhir. Sementara itu, Bank of England (BoE) memangkas suku bunga melalui pemungutan suara yang ketat, di tengah peringatan sebagian pejabatnya mengenai tekanan inflasi yang masih tinggi. Perhatian pasar kini tertuju pada arah kebijakan Federal Reserve Amerika Serikat berikutnya, terutama setelah sejumlah pembuat kebijakan The Fed memperingatkan bahwa ekonomi AS berpotensi terlalu panas.
Baca Juga: Bank Sentral Rusia Pangkas Suku Bunga ke Level 16% Berikut posisi kebijakan moneter di 10 negara maju utama: Swiss Bank Sentral Swiss (SNB) mempertahankan suku bunga acuannya di level 0% pada 11 Desember, terendah di antara negara maju. SNB menilai kesepakatan pengurangan tarif AS terhadap produk Swiss memperbaiki prospek ekonomi. Dengan inflasi mendekati nol akibat penguatan franc Swiss, para ekonom memperkirakan SNB akan mempertahankan kebijakan ini hingga 2026. Kanada Bank of Canada menahan suku bunga di 2,25% setelah memangkas total 225 basis poin dalam siklus ini. Gubernur Tiff Macklem mengatakan ekonomi Kanada cukup tangguh menghadapi kebijakan perdagangan AS. Bank sentral diperkirakan baru akan mengubah kebijakan pada 2027 seiring kuatnya belanja pemerintah dan ekspor minyak. Swedia Riksbank Swedia mempertahankan suku bunga di 1,75% pada 18 Desember. Inflasi tahunan sedikit di atas target 2%, dan analis memperkirakan kenaikan suku bunga berikutnya baru terjadi pada akhir 2026. Selandia Baru Tingkat pengangguran yang masih berada di level tertinggi sembilan tahun membuat pengetatan kebijakan menjadi tantangan. Meski begitu, serangkaian pemangkasan suku bunga sebelumnya telah mendorong inflasi ke batas atas target bank sentral. Pasar memperkirakan suku bunga acuan mendekati 3% pada akhir 2026 dari 2,25% saat ini. Zona Euro ECB telah menahan suku bunga di 2% sejak Juni. Pada pertemuan terakhir, ECB juga menaikkan proyeksi pertumbuhan dan inflasi, namun Presiden ECB Christine Lagarde menekankan ketidakpastian tinggi dan menghindari panduan kebijakan ke depan. Pasar memperkirakan suku bunga akan tetap hingga setidaknya Juni tahun depan.
Baca Juga: Bundesbank Wanti-Wanti, Defisit Anggaran Jerman Terancam Pecah Rekor Amerika Serikat Federal Reserve memangkas suku bunga pada 10 Desember melalui keputusan yang terbelah dan mengisyaratkan jeda kebijakan. Data tenaga kerja menunjukkan pelemahan pada Oktober sebelum kembali menguat. Para pembuat kebijakan The Fed memperkirakan hanya satu kali pemangkasan sebesar 25 basis poin pada 2026, berpotensi memicu ketegangan dengan Presiden Donald Trump yang menginginkan pelonggaran lebih agresif. Inggris Bank of England memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 3,75% melalui pemungutan suara tipis. Gubernur Andrew Bailey menyatakan pelonggaran lanjutan masih sangat bergantung pada data. Dengan inflasi Inggris tertinggi di antara negara G7, pasar mulai meragukan adanya lebih dari satu kali pemangkasan tahun depan. Norwegia Norges Bank menjadi salah satu yang paling berhati-hati di kelompok G10, hanya memangkas 50 basis poin sejauh ini. Suku bunga ditahan pada pertemuan terakhir, meskipun pasar memperkirakan pelonggaran tambahan tahun depan seiring meredanya inflasi.
Australia Reserve Bank of Australia menahan suku bunga di 3,6% dan memberikan peringatan keras terkait inflasi. Pasar sepenuhnya memperhitungkan kemungkinan kenaikan suku bunga paling cepat pada Juni. Jepang Bank of Japan menaikkan suku bunga ke 0,75% serta meningkatkan proyeksi pertumbuhan dan inflasi. Namun, yen melemah tajam dan imbal hasil obligasi pemerintah Jepang melonjak, mencerminkan sinyal pasar yang beragam mengenai kemungkinan kenaikan lanjutan. Investor telah lama menantikan pergeseran kebijakan BOJ seiring inflasi yang tetap kuat dan dorongan stimulus fiskal besar dari pemerintahan baru.