Bank sentral Prancis pangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi 2021 jadi 5%



KONTAN.CO.ID -  PARIS. Bank of French atawa bank sentral Prancis akhirnya memangkas proyeksi ekonomi untuk tahun 2020-2023. Ini dilakukan karena pemulihan ternyata tidak secepat yang diperkirakan oleh bank sentral sebelumnya. 

Dalam laporan prospek triwulanan yang dikeluarkan Bank of French hari ini, terlihat bahwa ekonomi Prancis akan kontraksi sekitar 9% tahun ini. Ekonomi terbesar kedua di zona Uni Eropa itu baru akan membukukan pertumbuhan sekitar 5% pada tahun 2021.

Bank sentral juga memprediksi, pada 2022, pertumbuhan ekonomi Prancis akan turun sedikit dari tahun 2021 sebelum akahirnya berada di kisaran 2% pada tahun 2023.


Proyeksi pertumbuhan ekonomi telah direvisi ke bawah karena kebijakan penguncian kedua harus diberlakukan negara tersebut pada akhir Oktober lalu. Hal ini menyusul wabah infeksi virus corona baru yang secara bertahap mulai terkendali di akhir tahun ini.

Baca Juga: Infeksi tembus 70 juta, ini 10 negara dengan kasus virus corona tertinggi di dunia

Sebelum gelombang kedua virus corona terjadi, bank sentral memperkirakan, ekonomi Prancis akan kontraksi sebesar 8,7% di tahun ini. Dan di tahun 2021 akan mengalami pertumbuhan ekonomi 7,4% dan 3% pada tahun 2022.

Ekonomi Prancis tidak akan kembali ke tingkat produksi sebelum krisis hingga pertengahan 2022, kata Bank of French. Padahal sebelumnya bank sentral optimistis hal tersebut dapat terjadi pada awal tahun depan.

Terlepas dari rebound yang diantisipasi, tingkat pengangguran diperkirakan akan terus meningkat menjadi 11% pada paruh pertama 2021. Tingkat pengangguran di Prancis akan turun menjadi 9% pada akhir 2023 mendatang.

Berdasarkan temuan dari jajak pendapat iklim bisnis bulanan, bank sentral mengatakan, ekonomi beroperasi turun 8% dari level normal pada Desember, yang berarti output akan kontraksi 4% pada kuartal keempat dibandingkan kuartal sebelumnya.

Selanjutnya: Empat negara mencatat lonjakan kasus positif Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari