KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Bank sentral Rusia menerapkan sejumlah langkah untuk memperkuat pasar domestik. Hal ini sebagai upaya mengantisipasi dampak sanksi keras negara Barat di tengah invasi Moskow ke Ukraina. Bank sentral akan melanjutkan pembelian emas di pasar domestik, meluncurkan lelang pembelian kembali tanpa batas dan mengurangi pembatasan posisi mata uang asing secara terbuka. "Kami juga meningkatkan jangkauan efek (surat berharga) yang dapat digunakan sebagai jaminan untuk mendapatkan pinjaman dan memerintahkan pelaku pasar untuk menolak tawaran klien asing untuk menjual sekuritas di Rusia," kata Bank Sentral Rusia, dikutip dari Reuters, Senin (28/2).
Baca Juga: Konflik Rusia-Barat, Harga Emas Melejit ke Level Tertinggi dalam 13 Bulan Terakhir Bank sentral Rusia mengambil langkah ini setelah sekutu Barat meningkatkan sanksi termasuk memblokir bank-bank tertentu dari sistem pembayaran internasional SWIFT dan menargetkan bank sentral Rusia. Kemudian, berkomitmen untuk memberlakukan langkah-langkah pembatasan yang akan mencegahnya mengerahkan pencadangan secara internasional untuk melemahkan sanksi tersebut. Serangkaian sanksi baru kemungkinan akan memberikan pukulan telak bagi ekonomi Rusia dan mempersulit bank dan perusahaan Rusia untuk mengakses sistem keuangan internasional. Tercatat rubel jatuh hampir 30% ke level terendah sepanjang masa terhadap dolar pada hari Senin. Bank Sentral Rusia memastikan stabilitas keuangan tetap terjaga dan melanjutkan pembelian emas di pasar domestik mulai 28 Februari 2022. Kemudian memerintahkan pelaku pasar untuk menolak upaya klien asing untuk menjual sekuritas di Rusia. Baca Juga: Bursa Asia Bervariasi, Pasar Valas Menjadi Sinyal Sentimen Pasar Untuk menambah persediaan uang tunai, tidak akan ada batasan pada lelang repo yang rencananya akan diadakan pada Senin ini. Pemerintah juga berupaya menjaga sistem perbankan tetap stabil setelah serangkaian sanksi baru yang menargetkan keuangan di institusi Rusia.