KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Bank sentral Rusia menaikkan suku bunga acuannya sebesar 200 basis poin menjadi 18% pada hari Jumat karena bergulat dengan inflasi tinggi dan ekonomi yang terlalu panas. Biaya pinjaman mencapai titik tertinggi dalam lebih dari dua tahun. Regulator juga merevisi perkiraan inflasi untuk tahun 2024, menaikkannya menjadi 6,5%–7,0%. Bank sentral mengisyaratkan akan menaikkan suku bunga lebih lanjut. Mereka melihat inflasi tahunan menurun menjadi 4,0%–4,5% pada tahun 2025, sejalan dengan targetnya sebesar 4%. Pasar telah memperkirakan kenaikan tersebut, menurut jajak pendapat
Reuters terhadap para ekonom. Beberapa suara yang tidak setuju di kalangan elit Rusia lebih menyukai pendekatan yang lebih dovish.
Suku bunga acuan saat ini berada pada level tertinggi sejak April 2022. Bank Rusia menaikkan suku bunga menjadi 20% dalam langkah darurat segera setelah Kremlin mengirim pasukan Rusia ke Ukraina pada Februari 2022. "Inflasi telah meningkat dan berkembang jauh di atas perkiraan Bank Rusia pada bulan April. Pertumbuhan permintaan domestik masih melampaui kemampuan untuk memperluas pasokan barang dan jasa," kata bank tersebut dalam sebuah pernyataan yang dikutip
Reuters.
Baca Juga: Sanksi Barat Bikin Perdagangan Terhambat, Rusia dan China Temukan Jalan Keluar Ini Bank sentral Rusia menyebutkan, mengembalikan inflasi ke target membutuhkan kondisi moneter yang jauh lebih ketat daripada yang diperkirakan sebelumnya. Bank Rusia akan mempertimbangkan perlunya kenaikan suku bunga acuan lebih lanjut pada pertemuan mendatang. "Mayoritas peserta diskusi mendukung kenaikan suku bunga menjadi 18%, tetapi ada juga usulan untuk mempertahankan tingkat suku bunga saat ini pada angka 16%...ada juga usulan untuk menaikkan suku bunga menjadi 19%, menjadi 20%," kata Gubernur Bank Sentral Rusia Elvira Nabiullina. Dia menambahkan bahwa agar inflasi kembali ke target, hanya diperlukan lebih banyak waktu bagi ketatnya kondisi moneter untuk menunjukkan penurunan inflasi. "Kami memutuskan untuk menaikkan suku bunga menjadi 18%, tetapi, seperti yang telah saya katakan, kami tidak menutup kemungkinan kenaikan lebih lanjut. Langkah kami selanjutnya akan bergantung pada data yang masuk," imbuh dia.
Baca Juga: Gangguan Siber Melanda Maskapai Hingga Bank di Seluruh Dunia Keputusan suku bunga berikutnya dijadwalkan pada tanggal 13 September. Bank sentral menaikkan perkiraan pertumbuhan PDB pada tahun 2024 menjadi 3,5%-4,0% dari perkiraan sebelumnya sebesar 2,5%-3,5%. Dalam pengumumannya, bank sentral tidak menyebutkan istilah "
overheating", yang digunakan oleh banyak ekonom untuk menggambarkan keadaan ekonomi saat ini. Tepat sebelum pengumuman suku bunga, Kremlin mengatakan bahwa ada "berbagai pandangan mengenai ekonomi yang terlalu panas". Bank sentral Rusia menaikkan suku bunga sebesar 850 basis poin pada paruh kedua tahun 2023, termasuk kenaikan darurat yang tidak terjadwal pada bulan Agustus ketika rubel jatuh melewati 100 terhadap dolar dan Kremlin menyerukan kebijakan moneter yang lebih ketat. Inflasi berada pada angka 7,4% pada tahun 2023, dibandingkan dengan 11,9% pada tahun 2022. Saat ini, inflasi berada pada angka 9,18% dan para ekonom memperkirakan inflasi akan tetap jauh di atas target bank sentral sebesar 4% tahun ini.
Editor: Wahyu T.Rahmawati