Bank Sentral Swiss Pangkas Bunga 50 Bps, Terendah Sejak November 2022



KONTAN.CO.ID - BERN. Bank Sentral Swiss memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin pada Kamis (12/12). Ini menjadi pemangkasan terbesar dalam hampir 10 tahun. Inflasi yang lebih lemah dari perkiraan di Swiss dan meningkatnya ketidakpastian tentang ekonomi global menjadi dasar Swiss National Bank (SNB) memangkas bunga.

Kini bunga acuan SNB di 0,5% dari 1%, terendah sejak November 2022. Pasar memang telah memperkirakan langkah tersebut akan diambil SNB. Namun pemangkasan yang dilakukan lebih besar dari proyeksi 85% ekonom yang disurvei oleh Reuters. Di mana mereka memperkirakan penurunan bunga hanya sebesar 25 basis poin.

Franc Swiss melemah setelah keputusan tersebut, membuat euro naik hampir 0,7% pada hari itu menjadi 0,9339 franc dan dolar naik 0,4% menjadi 0,8883 franc. Saham Swiss menguat, mendorong indeks utama Zurich naik 0,45% pada hari itu.


Baca Juga: GLOBAL MARKETS-Stocks Edge Up on Fed Cut Bets; Euro Firm Ahead of ECB Decision

Pemangkasan tersebut merupakan penurunan paling tajam sejak penurunan bunga SNB pada Januari 2015 ketika tiba-tiba menghentikan nilai tukar minimumnya dengan euro.

"Dengan pelonggaran kebijakan moneter hari ini, kami melawan tekanan inflasi yang lebih rendah," kata ketua baru SNB Martin Schlegel kepada wartawan.

"Kami akan terus memantau situasi dengan cermat, dan akan menyesuaikan kebijakan moneter kami jika perlu untuk memastikan inflasi tetap dalam kisaran yang konsisten dengan stabilitas harga dalam jangka menengah," tambah Schlegel.

Ia juga membiarkan pemangkasan suku bunga lebih lanjut tahun depan, tetapi sekarang kecil kemungkinan SNB dapat menurunkan suku bunga di bawah 0%. "Pada saat ini kami tidak dapat mengecualikan suku bunga negatif di masa mendatang," kata Schlegel. Sekarang dengan pemangkasan kemungkinan suku bunga negatif menjadi lebih kecil.

Keputusan ini menjadi keputusan pertama di bawah kepemimpinan Schlegel. Pendahulunya Thomas Jordan telah memangkas tiga kali sebesar 25 basis poin di tahun ini.

Hal ini dimungkinkan inflasi Swiss yang rendah, yaitu 0,7% pada November, dan telah berada dalam kisaran target SNB 0%-2%, yang disebutnya stabilitas harga, sejak Mei 2023.

Schlegel mengatakan, ketidakpastian tentang perkembangan harga di masa mendatang masih tinggi karena bank sentral memperkirakan bahwa inflasi Swiss pada tahun 2025 akan lebih rendah dari yang diperkirakan sebelumnya sebesar 0,3%.

"Tindakan bank sentral lain juga akan diperhitungkan, meskipun fokus SNB tetap pada perkembangan di dalam negeri," kata Schlegel.

Bank Sentral Eropa diperkirakan akan memangkas suku bunga pada Kamis dan Federal Reserve AS pada tanggal 18 Desember. Bank Kanada memangkas suku bunga kebijakan utamanya sebesar 50 basis poin pada Rabu.

Baca Juga: Ada yang Naik, Berikut Harga BBM Desember Pertamina, Shell, BP & Vivo, Kamis (12/12)

Menyempitnya perbedaan suku bunga antara Swiss dan negara-negara lain meningkatkan daya tarik franc safe-haven, sehingga meningkatkan mata uang tersebut.

Apresiasi franc menjadi masalah tambahan bagi eksportir Swiss, membuat ekspor mereka lebih mahal saat mereka sudah menghadapi permintaan yang lemah di Eropa dan China. Pemotongan tersebut disambut baik oleh asosiasi industri Swissmem dan SwissMechanic.

"Ini keputusan yang bagus," kata Jean-Philippe Kohl, Wakil Direktur dan Kepala Kebijakan Ekonomi di Swissmem. Dia menyebut, suku bunga acuan yang lebih rendah akan meredam tekanan ke atas pada franc Swiss.

Selanjutnya: Pendapatan Premi Unitlink Allianz Indonesia Tumbuh 6% hingga Kuartal III 2024

Menarik Dibaca: Cara Menggunakan Copilot AI untuk Edit Gambar dengan Praktis

Editor: Avanty Nurdiana