Bank siapkan antisipasi menghadapi risiko pengetatan likuditas di tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa bank siap menghadapi risiko likuditas pada tahun ini. Risiko likuiditas ini ditunjukkan oleh beberapa indikator.

Pertama, indikator pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) perbankan yang lebih rendah dibanding pertumbuhan kredit. Per Mei 2018, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan DPK 6,47% secara tahunan atau year on year (yoy).

Sedangkan pertumbuhan kredit mencapai dua digit yaitu 10,26%. Hal ini menyebabkan rasio likuditas perbankan semakin besar.


Jika melihat data OJK, pada 2018 ini, dalam empat bulan terakhir dari Januari 2018-April 2018, rasio kredit terhadap DPK atau loan to deposit ratio (LDR) terus meningkat. Sampai April 2018, rasio LDR bank sebesar 90,43%.

Indikator likuiditas kedua, data pasar uang antar bank (PUAB) overnights yang per 5 Juli 2018 sebesar 4,9%. Bunga PUAB overnight ini trennya meningkat sejak kenaikan BI rate pada 29 Juni 2018 lalu

Indikator ketiga, transaksi transaksi lelang reverse repo SBN dan SBSN selama 2 Juli 2018-4 Juli 2018 yang mencapai Rp 32,6 triun. Lelang repo SBN dan SBSN ini berfungsi untuk menambah likuiditas yang ada di pasar.

Secara umum, memang transaksi pasar uang antar bank (PUAB) secara rata-rata meningkat 37,6% secara yoy menjadi Rp 18,2 triliun. Untuk transaksi overnight tercatat Rp 10,6 triliun atau nak 33,9% yoy.

Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam konferensi pers rapat dewan gubernur 28 Juni 2018 lalu mengatakan akan tetap berusaha menjaga likuditas.

Adhi Brahmantya, Direktur Bank Bukopin mengakui memang saat ini situasi pasar dan tingkat suku bunga memang cenderung ketat. "Kami akan melakukan langkah yang komprehensif dengan fokus pada peningkatan dana ritel dan mengoptimalkan jaringan distribusi bank," kata Adhi kepada kontan.co.id, Kamis (5/7).

Bank ini juga akan mengembangkan produk, program dan pemasaran yang berkesinambungan. Di tengah kondisi pasar dana yang cukup ketat, Bank Bukopin berusaha menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dana dengan ekpansi kredit.

Ekpansi kredit dilakukan secara selektif dengan fokus pada kredit ritel UMKM & Konsumer. Sehingga sampai akhir Juni 2018 LDR bank masih terjaga dengan baik dikisaran 91%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat