Bank siapkan strategi menangkap peluang peningkatan transaksi e-commerce di 2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan berupaya menangkap peluang melonjaknya transaksi e-commerce. Bank Indonesia (BI) memprediksi nilai transaksi e-commerce pada 2022 mencapai Rp 530 triliun dan digital banking lebih Rp 48.000 triliun.

Melihat besarnya potensi ini, bankir menyiapkan berbagai strategi dalam meningkatkan transaksi digital banking. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk misalnya, mempercepat pengembangan produk dan fitur pembayaran yang dapat digunakan saat nasabah bertransaksi di e-commerce

“Seperti livin by mandiri dan direct debit; berkolaborasi dengan fintech/e-commerce dan mitra bisnis strategik lainnya; mengimplementasikan solusi ekosistem e-commerce secara end to end. Serta pelaksanaan edukasi, sosialisasi dan pembuatan program2 marketing dengan bekerjasama dengan e-commerce,” ujar Thomas Wahyudi SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri kepada Kontan.co.id pada Jumat (26/11). 


Baca Juga: BNI targetkan transaksi kartu kredit tumbuh di atas 3% pada 2022, ini strateginya

Thomas menyatakan transaksi pembayaran e-commerce di Bank Mandiri terus mengalami pertumbuhan setiap tahunnya. Tercatat pertumbuhan transaksi pembayaran ini meningkat lebih dari 20% secara year on year (yoy).

Melihat perkembangan data pembayaran di market, Thomas menyatakan tren pembayaran di e-commerce melalui digital banking. Mulai dari virtual account, credit card, debit online, maupun e-wallet terus berkembang dan semakin mendominasi. 

“Khususnya  perkembangan pembayaran melalui e-wallet di e-commerce menunjukan growth yang sangat signifikan. Hal ini menunjukan bahwa customer lebih memilih jenis pembayaran seamless yang selesai dengan cepat tanpa perlu berpindah aplikasi,” paparnya. .

Saat ini Bank Mandiri juga telah memiliki layanan super app terbaru  Livin' by Mandiri memungkinkan transaksi melalui berbagai e-commerce dapat dilakukan dengan lebih seamless dengan fitur terbaru seperti instant access sehingga nasabah dapat bertransaksi tanpa perlu login.

Baca Juga: Begini peluang digitalisasi dalam mendongkrak perekonomian dalam negeri

Timothy Utama, Direktur Information Technology Bank Mandiri menyatakan Gross transaction value Bank Mandiri sudah hampir Rp 1.500 triliun secara year to date per pertengahan November 2021. Sedangkan kalau di wholesale itu hampir Rp 11.000 triliun.

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menyadari pentingnya turut berperan aktif membantu transaksi keuangan dalam market e commerce. Direktur Teknologi Informasi BTN Andi Nirwoto mengatakan dengan pasar ecommerce yang begitu luas, BTN telah menyediakan banyak kemudahan baik bagi para pengguna ecommerce dalam melakukan pembayaran.

Mulai dari virtual account (VA) ataupun top up wallet di berbagai platform ecommerce. Ditambah lagi  BTN juga merangkul para penyedia platform tersebut dalam berkolaborasi dengan kerjasama B2B.

“Sari sisi transaksional (open banking) bagi berbagai layanan collection yang dilayani oleh perbankan maupun berkolaborasi dalam memasarkan product BTN dalam platform tersebut dan sebaliknya. Hal ini terus akan kita kembangkan untuk memperluas jangkauan pasar yang ada,” katanya kepada Kontan.co.id.

Andi mengatakan kontribusi transaksi e-commerce melalui Digital Channel BTN terus mengalami peningkatan setiap bulannya di sepanjang 2021. Sebagian besar transaksi tersebut dihasilkan melalui eCommerce Bukalapak, Tokopedia, serta ewallet seperti OVO dan Gopay.

“‘Berdasarkan minat pasar, diketahui bahwa mayoritas transaksi nasabah dilakukan untuk ewallet dan utilities dengan besaran transaksi di kisaran 2,5 juta transaksi,” ungkap dia.

Baca Juga: Mengulas dampak kemitraan spesial yang dijalin bank digital

Seiring peningkatan transaksi e-commerce, BTN juga terus mengembangkan sistem untuk dapat dalam berkolaborasi dengan para penyedia e-commerce. Baik untuk mempermudah transaksi jual beli yang ada, maupun sebagai solusi jasa perbankan yang terpercaya bagi para penyedia platform e-commerce tersebut. 

PT Bank Central Asia Tbk (BCA), yang berhasil menorehkan kinerja positif. Hingga kuartal III 2021, transaksi internet banking BCA naik 29% yoy menjadi 1,09 miliar transaksi dan transaksi mobile banking melonjak 55% menjadi 2,64 miliar.

"Porsi transaksi digital banking yang mencakup mobile dan internet banking BCA sebesar 88% per kuartal III-2021. Sedangkan porsi transaksi di kantor cabang hanya sebesar 0,5%," kata Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn.

Berbagai strategi telah dipersiapkan BCA untuk meningkatkan volume transaksi digital di masa mendatang. Diantaranya, dengan memperkuat ekosistem finansial, penyempurnaan dan modernisasi infrastruktur teknologi informasi yang mendukung keandalan dan keamanan bertransaksi.

Baca Juga: Begini peluang digitalisasi dalam mendongkrak perekonomian dalam negeri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati