Bank Sinar butuh modal Rp 1 triliun



JAKARTA. Bank Sinar Harapan Bali (BSHB), yang kelak menjadi bank patungan PT Bank Mandiri, PT Pos Indonesia dan PT Tabungan Asuransi Pegawai Negeri (Taspen), membutuhkan tambahan modal sekitar Rp 500 miliar - Rp 1 triliun untuk ekspansi bisnis di masa depan. Suntikan modal ini bakal digelontorkan tiga calon pemegang saham, setelah masing-masing perusahaan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham.

Direktur Retail dan Micro Banking, Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan, pihaknya siap menambah modal sekitar Rp 300 miliar - Rp 600 miliar atau 60% dari kebutuhan dana. "Bank Sinar butuh modal untuk ekspansi kredit," kata dia, Selasa (26/2).

Presiden Direktur PT Pos Indonesia, I Ketut Mardjana, mengaku belum bisa menyebutkan besaran tambahan modal, karena belum ada kepastian jumlah saham yang akan mereka miliki.


Jika Pos Indonesia memiliki 20% saham, maka modal tambahan yang harus disiapkan sekitar Rp 100 miliar - Rp 200 miliar. Begitu juga Taspen, akan memberikan modal setara dengan yang disetorkan Pos Indonesia. "Belum bisa dikemukakan sekarang, karena kami sepakati dulu dengan Bank Mandiri," ujar Ketut.

Ke depan, Budi menambahkan, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) BSHB minimal harus 10%. Saat ini, CAR berada di kisaran 19% - 20%. Tahun 2013 ini, BSHB menargetkan pertumbuhan kredit sebanyak 26% dengan mengandalkan kredit mikro.

Rencananya, bank joint venture tiga BUMN ini mulai beroperasi pada pertengahan tahun ini, setelah bank sentral mengizinkan dan setiap perusahaan memberikan persetujuan via RUPS. "Bank baru optimal beroperasi pada tahun 2014," imbuh Budi.

Direktur Utama Bank Mandiri, Zulkifli Zaini, menyampaikan, BSHB akan fokus pada bisnis micro banking dan layanan perbankan tanpa cabang atau branchless banking. Tahap awal, perseroan membidik kenaikan jumlah nasabah, lalu simpanan dan kredit mikro. "Kami akan bekerjasama dengan agen penyalur untuk menjalankan branchless banking, namun untuk itu kami menunggu regulasi BI," kata Zulkifli.

PT Pos juga berencana menambahkan kantor Mandiri Mitra Usaha Pos pada tahun ini. Namun, Mardjana belum menargetkan jumlah kantornya. Tahun 2012, jumlah kantor Mandiri Mitra Usaha Pos sebanyak 29 kantor dari 3.900 kantor Pos Indonesia. "Kami akan menambah unit yang mampu melayani pinjaman kredit mikro. Khususnya wilayah Jawa," ucapnya.

Selain menyalurkan kredit mikro, Mandiri Mitra Usaha Pos juga menerima pembayaran asuransi dan cicilan kredit kendaraan bermotor. Ke depan, kantor pos juga akan memberikan pelayanan branchless banking.

Untuk menjalankan branchless banking, lanjut Budi, perusahaan membutuhkan jaringan 200.000 - 300.000 kantor lagi. Jika investasi Rp 1 miliar per kantor, berarti perusahaan harus merogoh kocek sekitar Rp 200 triliun - Rp 300 triliun. "Kalau kami memanfaatkan jaringan Pos dan agen, kami tidak perlu mengeluarkan dana sebanyak itu," tandas Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: