Bank Sinarmas garap branchless banking di Jawa



JAKARTA. Bank Sinarmas bakal membuka layanan keuangan perbankan tanpa kantor atau lazim disebut branchless banking. Bank Sinarmas mengaku sudah mengajukan proposal program tersebut kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Freenyan Liwang, Direktur Utama Bank Sinarmas mengatakan, layanan branchless banking sudah masuk dalam rencana bisnis bank (RBB) Bank Sinarmas tahun 2015. "Tinggal kami tunggu approval dari OJK. Mudah-mudahan akan segera keluar tak lama lagi," ujar Freenyan, usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, Jumat (12/6).

Freenyan menambahkan, Bank Sinarmas terus memperkuat kualitas layanan mobile banking yang akan menjadi salah satu perangkat utama dalam menjalankan branchless banking. Dia bilang, layanan branchless banking akan jauh lebih murah dari segi biaya operasional dibanding membuka banyak kantor cabang di banyak wilayah Indonesia.


"Toh investasi Teknologi Informasi (IT) untuk keperluan ini juga tak terlalu besar," kata Freenyan.

Nah, pada tahap awal, Bank Sinarmas mencoba fokus layanan branchless banking di Jawa Tengah saja. Lokasi ini dipilih lantaran aktivitas ekonomi serta sumber dana masyarakat paling banyak masih terdapat di pulau Jawa ketimbang wilayah Indonesia lain.

Tambahan lagi, belum semua wilayah di Pulau Jawa memiliki tingkat financial inclusion yang tinggi. "Baru setelah itu, jika sudah berkembang selama beberapa bulan, bisa saja kami juga menyasar wilayah Indonesia Timur," imbuh Freenyan. Adapun jumlah agen branchless banking yang disiapkan Bank Sinarmas untuk setahun pertama, mencapai 1.000 agen.

Setelah itu, Bank Sinarmas akan meningkatkan jumlah agen menjadi 10.000 hingga 20.000 agen, yang akan ditempatkan di sejumlah daerah di Indonesia. "Untuk tahap awal, kami juga akan fokus mengembangkan basic saving account (BSA)," ujar Freenyan. Bila basic saving account sudah berjalan bagus, maka layanan yang diberikan kepada nasabah akan ditingkatkan untuk produk kredit mikro dan asuransi mikro.

Asal tahu saja, tahun ini Bank Sinarmas menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 20%. Namun perlambatan ekonomi menyebabkan target kredit dalam rencana bisnis bank (RBB) Bank Sinarmas tahun 2015 akan direvisi menjadi 12%. Selain itu, Bank Sinarmas juga memutuskan untuk tidak membagikan dividen atas laba tahun 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie