KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank besar sudah menyiapkan sistem untuk menyambut standari akuntansi baru yaitu pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) 71 dan international financial reporting standards (IFRS) 9. Standar akuntansi baru ini akan mulai berlaku pada Januari 2020. Artinya bank masih mempunyai waktu sekitar 1,5 tahun untuk mempersiapkan diri. Namun ternyata beberapa bank besar sudah menyiapkan diri terkait implementasi standari akuntansi baru ini.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) misalnya, menyatakan bahwa persiapan sudah selesai modeling risiko dan kebijakan akuntansi IFRS 9. "Persiapan sistem baru untuk IFRS 9, rencana September 2018 nanti akan live," kata Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA kepada kontan.co.id, Kamis (9/8). Pun demikian dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, yang menyatakan bahwa bank telah mempersiapkan implementasi aturan baru standar akuntansi baru ini. Direktur Keuangan BNI Anggoro Eko Cahyo menyatakan BNI telah telah menunjuk konsultan independen untuk pendampingan untuk penerapan secara pararel serta intensif terus berkomunikasi dengan regulator terkait hal ini.
Sementara, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN masih menghitung dampak penerapan dan mitigasi risiko standar akuntansi baru ini. Perhitungan dampak ini dikatakan Iman Nugroho Soeko, Direktur Keuangan dan Treasury BTN agar bank bisa memitigasi persiapan, baik dari sisi prosedur dan persiapan infrastruktur IT untuk dilakukan pararel run dengan sistem. Bank lainnya, seperti PT Bank Bukopin Tbk (Bukopin) juga telah menyusun tahapan persiapan dan implementasi serta persiapan sistem untuk menerapkan standar akuntansi baru ini. Untuk Bank Bukopin, saat ini masih dalam proses pengembangan IT untuk mendukung penerapan aturan baru. "Tahapan yang sudah selesai dilakukan adalah analisis gap dan modeling," kata Adhi Brahmantya, Direktur Bank Bukopin, kepada kontan.co.id, Kamis (9/8). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Agung Jatmiko