JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Bank Sulselbar) berencana menerbitkan surat utang atau obligasi melalui Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) I tahap I tahun 2016 dengan nilai nominal sebanyak-banyaknya Rp 500 miliar.

"Obligasi yang akan diterbitkan itu merupakan bagian dari PUB I dengan target dana yang akan dihimpun sebesar Rp 950 miliar," ujar Direktur Utama Bank SulselBar, A. Muhammad Rahmat di Jakarta, Jumat (17/6).

Selain penerbitan obligasi berkelanjutan itu, lanjut Muhammad Rahmat, perseroan juga melakukan penawaran umum sukuk mudharabah II Bank Sulselbar tahun 2016 dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya sebesar Rp 50 miliar.

GAGASAN: Mencegah Politisasi dalam Penetapan Status Bencana Nasional

"Obligasi dan sukuk mudharabah itu berjangka waktu lima tahun dengan indikasi tingkat kupon 9,35 persen per tahun. Kupon obligasi dibayarkan setiap tiga bulan sesuai dengan tanggal pembayaran masing-masing," paparnya.

Muhammad Rahmat mengemukakan bahwa dana yang diperoleh dari penawaran obligasi itu seluruhnya akan dipergunakan perseroan untuk modal kerja dalam rangka pengembangan usaha.

Sedangkan dana yang diperoleh dari sukuk mudharabah, lanjut dia, akan dipergunakan perseroan untuk modal kerja dalam rangka pengembangan usaha di bidang syariah perseroan.

"Pengalaman dan rekam jejak perseroan yang baik, manajemen operasi yang baik, proyeksi arus kas yang kuat dan profil perbankan yang baik membuat Bank Sulselbar, kami optimistis penawaran obligasi ini akan diminati investor," katanya.

Obligasi dan Sukuk Mudharabah ini mendapatkan peringkat id A+ (single A plus) dengan outlook stabil, dan id A+ (sy) (single A plus syariah) dengan outlook stabil dari PT Peringkat Efek Indonesia (Pefindo).

Direktur Danareksa Sekuritas, Iman Hilmansah selaku penjamin pelaksana emisi obligasi mengatakan bahwa peringkat yang baik itu menjadi dasar bagi perusahaan menjadi penjamin emisi untuk obligasi Bank Sulselbar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News