JAKARTA. Penawaran obligasi semakin ramai. Kali ini, PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara (Bank Sulut) bakal menerbitkan obligasi, semester ini. "Ada satu rencana emisi obligasi senilai Rp 750 miliar yaitu BPD Sulut," kata Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II Otoritas Jasa Keuangan (OJK) M.Noor Rachman, Jakarta, Kamis (14/8). Instrumen ini menggenggam peringkat A dari lembaga pemeringkat Fitch Rating Indonesia. Adapun tenor yang akan diterbitkan sekitar lima tahun.
Fixed Income Analyst BNI Securities I Made Adi Saputra mengatakan instrumen ini cukup menarik. Peringkat yang digenggam mengindiksasikan bahwa surat utang tersebut memiliki kualitas yang cukup baik. "Dan dengan peringkat tersebut cakupan investor yang dapat membeli obligasi juga cukup banyak, yiitu kelompok investor dana pensiun, asuransi, pengelola reksadana maupun perbankan," kata Made. Namun, kata dia, emiten harus menawarkan kupon cukup tinggi seiring tren kenaikan yield surat berharga negara (SBN). Setidaknya, emiten harus menawarkan premium sekitar 300 hingga 375 basis poin di atas yield surat utang negara (SUN) agar diminati investor. "Maka, setidaknya emiten menawarkan kupon 11% hingga 11,75% dengan acuan seri FR0069 yang saat ini diperdagangkan dengan yield 7,96%," papar dia. Kupon tersebut relatif lebih rendah ketimbang obligasi IV 2010 yang diterbitkan oleh Bank Sulut sebelumnya. Saat itu, surat utang yang akan jatuh tempo 9 April 2015 tersebut ditetapkan dengan kupon 12%. "Sehingga apabila obligasi in untuk kebutuhan refinancing,maka emiten dapat mengurangi beban bunga," tutur dia.