Bank Sumut ajukan perpanjangan waktu penyaluran dana PEN



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan kembali menempatkan dana di perbankan tahun ini untuk disalurkan ke dalam kredit guna mempercepat pemulihan ekonomi nasional (PEN). Namun, jumlahnya hanya Rp 29,45 triliun, turun dari Rp 66,99 triliun dari realisasi tahun lalu. 

Dana tersebut akan ditempatkan di 22 Bank Pembangunan Daerah (BPD), PT Bank Syariah Indonesia Tbk dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN). Bunga yang diberikan pada bank umum penerima penempatan dana pada 2021 sebesar 2,84%-2,85%. Penempatan di BTN telah dilakukan pada 4 Februari 2021 senilai Rp 10 triliun.

PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut) menerima penempatan dana PEN sebesar Rp 1 triliun. Tahun ini, perseroan tidak ada rencana untuk mengajukan penambahan kuota penempatan dana tersebut. 

"Tidak minta lagi," ujar Syahdan Siregar Sekretaris Perusahaan Bank Sumut kepada Kontan.co.id, Jumat (19/2).

Namun,  Bank Sumut ingin perpanjangan jangka waktu penyaluran dana PEN sampai dengan Oktober 2021. Saat ini, perseroan tengah mengajukan permohonan perpanjangan tenor tersebut. 

Baca Juga: Banyak investor berminat akuisisi bank di Indonesia, OJK: NIM perbankan masih tinggi

Seperti diketahui, pemerintah menempatkan dana PEN di sejumlah BPD tahun lalu selama enam bulan dengan bunga 2,8%.

Penempatan dana PEN tersebut harus dilipatgandakan Bank Sumut ke dalam penyaluran kredit sebesar Rp 2 triliun. 

Sementara hingga 30 Desember 2020, perseroan baru menyalurkan kredit program PEN sebesar Rp 1,2 triliun kepada 8.594 debitur.

Syahdan bilang, permohonan perpanjangan tenor penempatan dana PEN itu dilakukan agar perseroan dapat terus meningkatkan kontribusi penyaluran kredit kredit produktif kepada masyarakat agar mempercepat pemulihan ekonomi.

Kredit program PEN itu disalurkan Bank Sumut untuk tiga sektor, yaitu sektor rumah tangga, sektor korporasi, dan segmen pembiayaan syariah. Perseroan menyalurkan Rp 1,06 triliun ke 7.521 debitur di segmen ritel yang meliputi jenis kredit seperti Kredit Multi Guna dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) termasuk sektor rumah tangga. 

Sementara di segmen korporasi disalurkan Rp 110,9 miliar untuk 175 nasabah. Untuk segmen pembiayaan rumah tangga telah disalurkan Rp 26,9 miliar kepada 898 debitur.

Selanjutnya: Bank Pembangunan Daerah (BPD) Mengincar Kenaikan Kinerja Tahun Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi