JAKARTA. Di tengah tren penurunan suku bunga simpanan dan kredit, perbankan syariah optimistis tahun 2016 akan mampu menyalurkan pembiayaan lebih baik dari tahun sebelumnya. Sejumlah sektor seperti pembiayaan usaha kecil dan menengah (UKM) serta properti akan digenjot demi penopang kinerja bank syariah pada tahun ini. Direktur Utama BNI Syariah Imam Teguh Saptono menyebut, pertumbuhan pembiayaan pada tahun ini akan lebih difokuskan pada sektor konsumer, khususnya kredit pemilikan rumah (KPR).
Selama ini sektor pembiayaan konsumer memang menjadi motor penggerak kinerja anak usaha PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) tersebut. Sektor itu akan dikayuh, lantaran pada akhir Februari 2016 lalu terjadi penurunan pembiayaan BNI Syariah sebesar Rp 100 miliar, menjadi Rp 17,6 triliun, dibandingkan akhir tahun lalu. Namun, menurut Iman, penurunan tersebut bukan lantaran prospeknya yang buruk. "Februari terjadi sedikit penurunan disebabkan adanya pelunasan kredit yang cukup tinggi oleh nasabah," tutur Iman kepada KONTAN, Selasa (15/3). Selain itu, belum pulihnya kondisi ekonomi menyebabkan pertumbuhan pembiayaan berjalan lambat karena pelaku usaha memilih wait and see. BNI Syariah menyukai pembiayaan KPR lantaran kredit ini berbasis aset dan pendapatan tetap. Lain halnya dengan Bank Bukopin Syariah (BSB) yang sudah mencetak pertumbuhan pembiayaan sebanyak Rp 200 miliar hingga Februari 2016. Jumlah itu mencapai 19,6% dari total target penyaluran pembiayaan hingga akhir tahun ini yang sebanyak Rp 800 miliar. Dari penyaluran pembiayaan baru Bukopin Syariah sepanjang tahun ini, pembiayaan segmen bisnis UMKM menyumbang kontribusi sebanyak 60%. Sebelumnya, Kepala Divisi Bisnis Area II Bank Bukopin Syariah, Haris Suria Putra menyebutkan, pihaknya pada tahun ini fokus ke pembiayaan UMKM. Hasris beralasan, sektor ini cenderung tidak terpengaruh kondisi ekonomi yang tengah melemah saat ini. Terbukti dari rasio kredit bermasalah alias non performing financing (NPF) UMKM Bukopin Syariah di bawah 2%.
Tahun ini, NPF Bukopin Syariah akan tetap dijaga di bawah 3%. “Kami fokus ke UKM. Penyalurannya akan kami konsentrasi ke beberapa segmen," tandas Hari. Salah satu segmen yang diincar Bukopin Syariah adalah perdagangan umum. Selain UMKM, Direktur Utama Bank Bukopin Syariah Riyanto menyebutkan pada tahun ini pihaknya juga bakal lebih fokus menggarap pembiayaan perumahan. "KPR sih sudah ada, hanya ingin kami lebih fokuskan lagi," imbuh Riyanto. Permintaan masyarakat terhadap KPR bakal meningkat seiring tren penurunan suku bunga. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dikky Setiawan