Bank syariah belum berencana ekspansi ke Filipina



JAKARTA. Perbankan syariah menyambut baik keinginan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar perbankan syariah melebarkan sayap ke luar negeri, dalam hal ini Filipina. Meski begitu, belum ada bank yang berencana ekspansi ke pasar luar dalam waktu dekat.

Sekretaris Perusahaan PT BRI Syariah  Indri Tri Handayani mengatakan, tidak menutup kemungkinan pihaknya menempuh ekspansi ke Filipina. Hanya saja, harapan tersebut tidak mungkin dilakukan dalam waktu dekat.

Pasalnya, anak usah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) ini tengah mematangkan rencana penawaran saham umum perdana atau initial public offering (IPO) yang ditarget pada 2018 mendatang.


"Rencana ekspansi ke luar saat ini belum, tapi seiring rencana BRI Syariah untuk IPO, maka tidak menutup kemungkinan untuk ekspansi ke luar," katanya, Senin (15/5).

Pemain lain, PT BNI syariah menyebut, sampai saat ini belum ada rencana ekspansi. "Untuk 2017 belum ada rencana signifikan," ujar Direktur BNI Syariah, Dhias Widhiyati.

Alih-alih membesarkan bisnis, BNI Syariah justru tengah menanti suntikan modal dari induk perusahaan, yakni PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) yang direncakanan terealisasi tahun ini. "Tahun lalu, karena pendanaan masih cukup kami belum mendapat suntikan, tahun ini Insya Allah, Rp 500 miliar dari induk" imbuhnya.

Direktur Penelitian, Pengembangan, Pengaturan dan Perizinan Perbankan Syariah OJK, Deden Firman Hendarsyah mengaku, hingga kini, pihaknya belum menerima pengajuan ekspansi dari perbankan syariah. Meski begitu, pihaknya tetap mendorong dan siap menjembatani jika nantinya perbankan syariah domestik berniat melebarkan sayap di luar negeri khususnya Asia.

"Tentunya OJK akan mendukung, selama itu sesuai dengan kemampuan perbankan syariah kita," katanya.

Sebelumnya, Kepala Departemen Perbankan Syariah OJK, Ahmad Soekro Tratmono mengatakan, saat ini OJK tengah menjajaki kerja sama bilateral dengan otoritas keuangan di Filipina mengenai pengembangan industri perbankan.

Jika berjalan sesuai rencana, pada Juni 2017, Otoritas Keuangan Filipina akan bertemu dengan OJK di Indonesia. "Pertemuannya akan diselenggarakan awal Juni, kita tunggu hasilnya saja," ujar Ahmad.

Ini bukan kali pertama OJK menjalin kerja sama bilateral negara Asia Tenggara, sebelumnya OJK telah bekerja sama dengan Bank Negara Malaysia sebagai bagian penerapan ASEAN Banking Integration Framework (ABIF) pada Agustus 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini