JAKARTA. Sepanjang tahun lalu, perbankan syariah harus menelan pil pahit. Perebutan likuiditas dan perlambatan ekonomi Tanah Air kian menggerogoti performa perbankan syariah. Hingga akhir tahun 2015 nanti, tiga penguasa pasar perbankan syariah berlomba menekan pembiayaan bermasalah alias non performing financing (NPF). Contoh, Bank Muamalat. NPF gross Bank Muamalat melejit ke level 5,96% per September 2014. Angka ini naik dua kali lipat dibandingkan periode sama tahun 2013 yang sebesar 2,17% (lihat tabel). Pada periode sama, NPF nett Bank Muamalat juga meningkat menjadi 4,74% dari posisi 1,84%. "NPF tinggi karena industri yang sedang tidak bagus, terjadi penurunan pembiayaan industri pertambangan dan transportasi. Tapi sudah banyak yang bisa kami perbaiki, seperti sisi collecting kepada debitur," ujar Direktur Keuangan dan Operasional Bank Muamalat, Hendiarto, Selasa (6/1).
Bank syariah berlomba menekan pembiayaan macet
JAKARTA. Sepanjang tahun lalu, perbankan syariah harus menelan pil pahit. Perebutan likuiditas dan perlambatan ekonomi Tanah Air kian menggerogoti performa perbankan syariah. Hingga akhir tahun 2015 nanti, tiga penguasa pasar perbankan syariah berlomba menekan pembiayaan bermasalah alias non performing financing (NPF). Contoh, Bank Muamalat. NPF gross Bank Muamalat melejit ke level 5,96% per September 2014. Angka ini naik dua kali lipat dibandingkan periode sama tahun 2013 yang sebesar 2,17% (lihat tabel). Pada periode sama, NPF nett Bank Muamalat juga meningkat menjadi 4,74% dari posisi 1,84%. "NPF tinggi karena industri yang sedang tidak bagus, terjadi penurunan pembiayaan industri pertambangan dan transportasi. Tapi sudah banyak yang bisa kami perbaiki, seperti sisi collecting kepada debitur," ujar Direktur Keuangan dan Operasional Bank Muamalat, Hendiarto, Selasa (6/1).