KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Bukopin akan lebih fokus menjaga financing to deposit ratio (FDR) di angka 92%. Bank akan menyesuaikan penyaluran pembiayaan dengan dana simpanan nasabah atau dana pihak ketiga (DPK) agar FDR efisien. “Di akhir tahun 2017, kami ada pelunasan dari pembiayaan debitur multifinance sebesar Rp 900 miliar sehingga FDR turun ke 84%. Oleh karena itu kami akan fokus untuk penyaluran pembiayaan agar likuiditas lebih terjaga posisinya di level 92%,” ujar Saidi Mulia Lubis, Direktur Utama Bank Syariah Bukopin saat ditemui di kantor pusat Bukopin, Senin (29/1). Saidi menjelaskan, posisi dana murah yaitu dari tabungan dan giro (CASA) Bank Syariah Bukopin memang belum besar, yakni masih sekitar 17%. Targetnya, CASA di tahun 2018 bisa mencapai 25%.
Bank Syariah Bukopin jaga likuiditas FDR di level 92%
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Bukopin akan lebih fokus menjaga financing to deposit ratio (FDR) di angka 92%. Bank akan menyesuaikan penyaluran pembiayaan dengan dana simpanan nasabah atau dana pihak ketiga (DPK) agar FDR efisien. “Di akhir tahun 2017, kami ada pelunasan dari pembiayaan debitur multifinance sebesar Rp 900 miliar sehingga FDR turun ke 84%. Oleh karena itu kami akan fokus untuk penyaluran pembiayaan agar likuiditas lebih terjaga posisinya di level 92%,” ujar Saidi Mulia Lubis, Direktur Utama Bank Syariah Bukopin saat ditemui di kantor pusat Bukopin, Senin (29/1). Saidi menjelaskan, posisi dana murah yaitu dari tabungan dan giro (CASA) Bank Syariah Bukopin memang belum besar, yakni masih sekitar 17%. Targetnya, CASA di tahun 2018 bisa mencapai 25%.