JAKARTA. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) sepakat akan menambahkan modal PT Bank Syariah Bukopin (BSB) sebesar Rp 100 miliar. Riyanto, Direktur Utama BSB mengungkapkan, penambahan modal bertujuan mendukung rencana ekspansi bisnis melalui pembiayaan dengan target market ke sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan investasi dalam menambah jaringan outlet, pengembangan IT dan SDM. "Tahun ini BSB akan menambah modal sebesar Rp 100 miliar dari stake holder terutama pemegang saham existing," ucap Riyanto, Kamis (24/3). Rencananya akhir bulan ini penambahan modal tersebut sudah bisa dicairkan. Likuiditas segar akan disalurkan ke pembiayaan sekitar 70% dan sisanya untuk investasi lain. Sebagai anak usaha PT Bank Bukopin Tbk (BBKP), BSB menargetkan pertumbuhan pembiayaan 35%-40%. Fokus utama pembiayaan mirip sama dengan induk usaha dengan porsi 80%. Pembiayaan UMKM BSB akan fokus ke delapan sektor di antaranya perdagangan, oil dan gas, rumah sakit, pendidikan, transportasi, konstruksi, dan komoditas strategis. "Dengan penambahan modal ini maka kecukupan modal atau capital adequate ratio (CAR) akan naik 16,3% dari 11,5%," jelasnya. Namun dengan tingginya pembiayaan maka sampai akhir tahun CAR akan turun menjadi 12%, akan tetap akan tetap dipertahankan di 12%. Untuk meraih kinerja pembiayaan, BSB didukung oleh jaringan kantor sebanyak 8 kantor cabang, 4 kantor cabang pembantu, 29 kantor layanan syariah, 20 pick up service dan payment poin, serta 12 ATM dan jaringan ATM bank Bukopin.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bank Syariah Bukopin segera mendapat tambahan modal Rp 100 miliar
JAKARTA. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) sepakat akan menambahkan modal PT Bank Syariah Bukopin (BSB) sebesar Rp 100 miliar. Riyanto, Direktur Utama BSB mengungkapkan, penambahan modal bertujuan mendukung rencana ekspansi bisnis melalui pembiayaan dengan target market ke sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan investasi dalam menambah jaringan outlet, pengembangan IT dan SDM. "Tahun ini BSB akan menambah modal sebesar Rp 100 miliar dari stake holder terutama pemegang saham existing," ucap Riyanto, Kamis (24/3). Rencananya akhir bulan ini penambahan modal tersebut sudah bisa dicairkan. Likuiditas segar akan disalurkan ke pembiayaan sekitar 70% dan sisanya untuk investasi lain. Sebagai anak usaha PT Bank Bukopin Tbk (BBKP), BSB menargetkan pertumbuhan pembiayaan 35%-40%. Fokus utama pembiayaan mirip sama dengan induk usaha dengan porsi 80%. Pembiayaan UMKM BSB akan fokus ke delapan sektor di antaranya perdagangan, oil dan gas, rumah sakit, pendidikan, transportasi, konstruksi, dan komoditas strategis. "Dengan penambahan modal ini maka kecukupan modal atau capital adequate ratio (CAR) akan naik 16,3% dari 11,5%," jelasnya. Namun dengan tingginya pembiayaan maka sampai akhir tahun CAR akan turun menjadi 12%, akan tetap akan tetap dipertahankan di 12%. Untuk meraih kinerja pembiayaan, BSB didukung oleh jaringan kantor sebanyak 8 kantor cabang, 4 kantor cabang pembantu, 29 kantor layanan syariah, 20 pick up service dan payment poin, serta 12 ATM dan jaringan ATM bank Bukopin.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News