JAKARTA. Tak cuma bank konvensional, bank syariah juga agresif menggaet dana nasabah. Untuk menekan biaya dana, perbankan syariah berupaya meningkatkan porsi dana murah atau current account saving account (CASA). Bank Muamalat, misalnya, menargetkan porsi dana murah lebih besar ketimbang dana mahal di akhir tahun ini. Arviyan Arifin, Direktur Utama Bank Muamalat mengatakan porsi CASA terhadap dana pihak ketiga (DPK) Bank Muamalat saat ini sekitar 40%. Hingga Agustus 2013, DPK Bank Muamalat mencapai Rp 40 triliun. "Kami berharap, pada 2014 mendatang, porsi dana murah bisa mencapai 50%," ucap Arviyan di Jakarta, Rabu (25/9). Untuk meningkatkan dana murah, Bank Muamalat agresif menghimpun dana ritel, khususnya melalui produk tabungan. Untuk menggenjot dana tabungan, Bank Muamalat menggelar program Muamalat Berbagi Rezeki (MBR). Arviyan mengaku, sejak program MBR digelar tahun 2010 silam, pertumbuhan produk dana murah khususnya produk tabungan kian meningkat.
Bank syariah gencar menggenjot porsi dana murah
JAKARTA. Tak cuma bank konvensional, bank syariah juga agresif menggaet dana nasabah. Untuk menekan biaya dana, perbankan syariah berupaya meningkatkan porsi dana murah atau current account saving account (CASA). Bank Muamalat, misalnya, menargetkan porsi dana murah lebih besar ketimbang dana mahal di akhir tahun ini. Arviyan Arifin, Direktur Utama Bank Muamalat mengatakan porsi CASA terhadap dana pihak ketiga (DPK) Bank Muamalat saat ini sekitar 40%. Hingga Agustus 2013, DPK Bank Muamalat mencapai Rp 40 triliun. "Kami berharap, pada 2014 mendatang, porsi dana murah bisa mencapai 50%," ucap Arviyan di Jakarta, Rabu (25/9). Untuk meningkatkan dana murah, Bank Muamalat agresif menghimpun dana ritel, khususnya melalui produk tabungan. Untuk menggenjot dana tabungan, Bank Muamalat menggelar program Muamalat Berbagi Rezeki (MBR). Arviyan mengaku, sejak program MBR digelar tahun 2010 silam, pertumbuhan produk dana murah khususnya produk tabungan kian meningkat.