Bank syariah genjot pembiayaan sektor mikro



JAKARTA. Tak cuma bank umum yang berebut pasar segmen mikro. Bank syariah juga tak mau ketinggalan menggenjot pengucuran pembiayaan sektor tersebut.

Bank Syariah Bukopin, misalnya, berupaya meningkatkan pengucuran pembiayaan di sektor mikro. Kepala Divisi Bisnis Bank Syariah Bukopin Farhan Kamil, mengatakan hingga Agustus 2013, realisasi pembiayaan sektor mikro mencapai Ro 70 miliar. "Jumlahnya meningkat dibanding periode sama tahun lalu yang tak sampai separuhnya," kata Farhan.

Bank BNI Syariah juga berupaya meningkatkan pengucuran pembiayaan mikro. Direktur Utama BNI Syariah Dinno Indiano mengatakan BNI Syariah menargetkan pembiayaan mikro tahun ini bisa mencapai Rp 800 miliar.


Hingga Juli 2013 lalu, realisasi pembiayaan mikro di BNI Syariah sudah mencapai Rp 602 miliar. Jumlah ini meningkat signifikan dibandingkan pengucuran tahun lalu. Sepanjang 2012, pembiayaan sektor mikro di BNI Syariah hanya mencapai Rp 275 miliar.

 Dinno beralasan, kecilnya pengucuran pembiayaan mikro tahun lalu lantaran usia produk tersebut masih muda. Kantor cabang yang melayani pembiayaan mikro pada tahun lalu juga baru 81 unit.

Lantaran usia produk yang masih muda, Dinno mengatakan, porsi pembiayaan mikro sangat kecil dibandingkan total pembiayaan yang dikucurkan BNI Syariah. Target pembiayaan mikro tahun ini sebesar Rp 800 miliar hanya setara dengan 8%  dari target total pembiayaan BNI Syariah.

Menurut Farhan, Bank Syariah Bukopin tak mematok target khusus terkait pembiayaan di sektor mikro. Namun, ia memperkirakan, pembiayaan di sektor mikro hingga akhir tahun nanti bisa mencapai Rp 300 miliar.

Meski akan meningkatkan pembiayaan mikro, Farhan mengatakan, Bank Syariah Bukopin tetap akan berhati-hati dan menjaga aspek prudential perbankan. Sebab, pembiayaan mikro memiliki risiko cukup tinggi. Meskipun, margin yang diperoleh dari pembiayaan mikro juga cukup tinggi.

Farhan mengatakan, Bank Syariah Bukopin akan selektif dalam penyaluran pembiayaan mikro untuk menjaga risiko. "Jangan sampai dana disalurkan ke  pihak yang tidak semestinya," kata Farhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: A.Herry Prasetyo