Bank Indonesia (BI) mewanti-wanti pelaku perbankan syariah agar terus berbenah dan mempersiapkan diri menghadapi liberalisasi ekonomi tahun 2015 nanti, seiring berlakunya masyarakat ekonomi ASEAN.Direktur Perbankan Syariah BI Mulya Siregar menuturkan, prospek perbankan syariah Indonesia menjadi incaran para investor asing. Dus, bila tidak ada persiapan, bisa-bisa perbankan syariah milik lokal tergilas oleh bank-bank syariah milik asing. "Kalau orang luar itu masuk sementara bank syariah di sini tidak berbenah, akan kita lihat nanti perbankan syariah akan menjadi penonton di negeri sendiri. Jadi, tolong bersiap-siap dari sekarang, apalagi tahun 2015 ada masyarakat ekonomi ASEAN," katanya di Jakarta, Rabu (20/10).Setelah Maybank Syariah, di pipeline investor asing yang hendak berbisnis di sektor ini, kata Mulya, masih belum ada lagi. "Di pipeline masih belum ada calon investor baru. Namun kalau yang telpon-telpon menanyakan kemungkinan-kemungkinan di sini, ya ada saja," ujarnya.Para investor asing itu banyak menanyakan tentang perlakuan perpajakan terhadap perbankan syariah. "Mereka bertanya untuk memastikan tentang masalah perpajakan double taxation murabahah kemarin itu. Makanya BI bekerjasama dengan Badan Kebijakan Fiskal (BKF) untuk melihat lagi supaya lebih jelas," jelas Mulya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bank syariah harus berbenah jika tak ingin tergilas
Bank Indonesia (BI) mewanti-wanti pelaku perbankan syariah agar terus berbenah dan mempersiapkan diri menghadapi liberalisasi ekonomi tahun 2015 nanti, seiring berlakunya masyarakat ekonomi ASEAN.Direktur Perbankan Syariah BI Mulya Siregar menuturkan, prospek perbankan syariah Indonesia menjadi incaran para investor asing. Dus, bila tidak ada persiapan, bisa-bisa perbankan syariah milik lokal tergilas oleh bank-bank syariah milik asing. "Kalau orang luar itu masuk sementara bank syariah di sini tidak berbenah, akan kita lihat nanti perbankan syariah akan menjadi penonton di negeri sendiri. Jadi, tolong bersiap-siap dari sekarang, apalagi tahun 2015 ada masyarakat ekonomi ASEAN," katanya di Jakarta, Rabu (20/10).Setelah Maybank Syariah, di pipeline investor asing yang hendak berbisnis di sektor ini, kata Mulya, masih belum ada lagi. "Di pipeline masih belum ada calon investor baru. Namun kalau yang telpon-telpon menanyakan kemungkinan-kemungkinan di sini, ya ada saja," ujarnya.Para investor asing itu banyak menanyakan tentang perlakuan perpajakan terhadap perbankan syariah. "Mereka bertanya untuk memastikan tentang masalah perpajakan double taxation murabahah kemarin itu. Makanya BI bekerjasama dengan Badan Kebijakan Fiskal (BKF) untuk melihat lagi supaya lebih jelas," jelas Mulya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News