Bank syariah incar sindikasi proyek infrastruktur



JAKARTA. Beberapa bank syariah mengincar pertumbuhan pembiayaan dari sindikasi pembiayaan infrastruktur. Hal ini seiring dengan banyaknya proyek infrastruktur yang dilakukan pada tahun ini. Bank Syariah Bukopin merupakan salah satu bank yang mengincar tambahan pembiayaan dari infrastruktur.

“Beberapa waktu lalu, kami berencana ikut sindikasi PLN namun masih terkandala terkait rate yang terlalu rendah,” ujar Aris Wahyudi, Direkur Bank Syariah Bukopin, Rabu (3/5).

Sebagai informasi PLN tercatat memberikan rate sebesar 9,75%. Sedangkan rata-rata imbal hasil proyek infrastruktur adalah sebesar 11%. Menurut Aris, masih banyak potensi bank syariah untuk ikut serta dalam proyek infrastruktur pemerintah. Hal ini disebabkan karena likuiditas bank syariah masih berlebih.


Berlebihnya likuiditas bank syariah ini disebabkan karena adanya dana setoran haji yang oleh beberapa syariah belum terlalu optimal disalurkan ke pembiayaan. Oleh karena itu rasio LFR (loan to funding ratio) beberapa bank syariah masih cukup rendah.

Berdasarkan data OJK, sampai Februari 2017, sektor kontruksi baru menyumbang sebesar 4,5% dari total pembiayaan bank syariah atau sebesar Rp 7,8 triliun.

Tercatat pertumbuhan pembiayaan kontruksi dua bulan pertama 2017 juga belum terlalu kencang yaitu 8,78% yoy atau lebih rendah dari pertumbuhan pembiayaan industri syariah 15,07% yoy.

Bank syariah juga harus mewaspadai risiko kredit di sektor ini karena NPF sektor konstruksi masih cukup tinggi yaitu 4,79% atau turun 217bps yoy. NPF kontruksi ini sedikit lebih rendah dibandingkan dengan NPL bank syariah sebesar 4,78%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini