KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) per semester I 2021 membukukan laba bersih sebesar Rp 1,48 triliun, naik 34,29% secara year on year (yoy). Kenaikan laba tersebut didorong oleh pertumbuhan pembiayaan dan dana pihak ketiga (DPK), sehingga biaya dana dapat ditekan. Direktur Risk Management BSI, Tiwul Widyastuti mengatakan dalam Public Expose secara daring, Kamis (9/9) menyampaikan bahwa kualitas pembiayaan tersebut dibuktikan dengan tren penurunan non-performing financing (NPF) gross dari 3,23% pada semester I 2020 menjadi 3,11% pada enam bulan pertama tahun ini. “BSI juga telah mencadangkan cash coverage sebesar 144,07% sampai semester I 2021, untuk meningkatkan prinsip kehati-hatian,” kata Tiwul menambahkan.
BRIS Chart by TradingView Pertumbuhan tersebut didominasi oleh peningkatan dana murah melalui layanan jasa keuangan giro dan tabungan yang sebesar 54,81% dari total DPK. Hal itu menurunkan biaya dana atau cost of fund dari 2,78% pada semester I 2020 menjadi 2,14% pada paruh pertama tahun ini. BSI juga ambil alih dalam program Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Sampai 27 Agustus 2021, realisasi program PEN tahap kedua BSI sebesar Rp 3,35 triliun kepada 26,15 ribu nasabah dengan realisasi sebesar 72,3% dari target. Dengan kinerja tersebut BSI berhasil mencatatkan total aset sebesar Rp 247,3 triliun hingga Juni 2021. Torehan itu naik sekitar 15,16% secara yoy. Pada periode yang sama tahun lalu total aset BSI mencapai Rp 214,7 triliun. Baca Juga: BSI Merajai Pangsa Pasar Syariah di Tanah Air Sementara itu, Direktur Information Technology BSI, Achmad Syafii menyampaikan bahwa, dari sisi digital, volume transaksi kanal digital BSI tumbuh sepanjang triwulan kedua 2021. Hingga Juni 2021, nilai transaksi kanal digital BSI sudah menembus Rp 95,13 triliun. “Kontribusi terbesar berasal dari transaksi melalui layanan BSI Mobile yang naik 83,56 % secara yoy. Jika dirinci, sepanjang Januari-Juni 2021, volume transaksi di BSI Mobile mencapai Rp 41,99 triliun. Jumlah tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 109,82% secara yoy. Hal ini didorong oleh jumlah user mobile banking yang menembus 2,5 juta pengguna. BSI juga tengah mengembangkan fitur BSI Mobile yaitu fitur Know Your Customer-Biometric. Dengan fitur biometrik ini, calon nasabah BSI dapat membuka rekening online melalui verifikasi foto wajah yang terintegrasi dengan data kependudukan dari Disdukcapil. Dengan fitur ini memungkinkan calon nasabah tidak perlu video call, saat tahap verifikasi data diri pada proses pembukaan rekening secara daring. Selain itu, dengan adanya fitur biometrik, waktu yang dibutuhkan untuk pembukaan rekening akan menjadi lebih singkat, yakni kurang dari 5 menit hingga proses terbentuknya nomor rekening online. Editor: Handoyo .