Bank syariah ingin tumbuh di atas 13%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri perbankan syariah mencanangkan pertumbuhan sedikit lebih tinggi dari bank konvensional. Ini sebagai cara untuk meningkatkan pangsa pasar bank syariah terhadap aset perbankan secara umum.

Misalnya, bank syariah yang dimiliki oleh bank umum papan atas menargetkan pembiayaan tumbuh di atas 13% di tahun 2018. Sektor jasa, perdagangan, manufaktur dan konstruksi akan menjadi incar pembiayaan bank syariah.

Direktur Bisnis PT Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah Dhias Widhiyati mengatakan, pihaknya membidik pertumbuhan pembiayaan sebesar 14% di tahun depan. Angka tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan sekitar 12% di tahun ini."Sektor yang menjadi fokus pembiayaan adalah jasa sosial masyarakat, jasa dunia usaha, dan infrastruktur konstruksi," kata Dhias kepada Kontan.co.id, Jumat (29/12).


Anak usaha BNI ini mencatat penyaluran pembiayaan senilai Rp 22,73 triliun per November 2017.Sedangkan, PT Bank Central Asia (BCA) Syariah menargetkan pembiayaan tumbuh di atas 13% di 2018. Direktur Utama BCA Syariah John Kosasih optimistis kinerja perbankan syariah bisa lebih baik di tahun depan.

Target pembiayaan BCA syariah terbilang konservatif jika dibandingkan dengan realisasi pembiayaan di tahun ini. Anak usaha BCA ini mencatat pembiayaan tumbuh 28,58% atau menjadi Rp 4,12 triliun per November 2017, dibandingkan posisi Rp 3,20 triliun di November 2016.

John mengatakan, mayoritas pembiayaan mengalir di sektor perdagangan, manufaktur, modal kerja dan juga investasi. Presiden Direktur PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Hadi Santoso mengatakan, pihaknya ingin tumbuh lebih baik.

Bank syariah ini menargetkan pembiayaan tumbuh 14% di tahun depan.Target pembiayaan tersebut mengalir pada segmen ritel seperti mikro, usaha kecil dan menengah, serta konsumer. Pembiayaan ini memiliki porsi 70%, sisanya pembiayaan akan mengarah ke segmen komersial dengan porsi 30%.

Anak usaha BRI ini juga mulai masuk ke infrastruktur. BRI Syariah mengincar pembiayaan infrastruktur untuk jalan tol. Misalnya, BRI Syariah ingin membiayai secara sindikasi proyek jalan tol Surabaya-Pasuruan, serta tol SoloKertosono. Dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga November 2017, bank syariah mencatat pertumbuhan pembiayaan sebesar 10,66%, dan aset tumbuh 11,09%. Sektor pembiayaan di bidang jasa, perdagangan, dan infrastruktur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini